Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rossi Harus Bayar Mahal Perjudiannya"

Kompas.com - 30/03/2011, 18:21 WIB

KOMPAS.com — Wayne Gardner, juara dunia kelas 500 cc tahun 1987, memberikan komentar tentang kondisi Valentino Rossi. Menurut dia, "The Doctor" harus membayar mahal perjudian yang dilakukannya dengan tidak segera menjalani operasi bahu.

Rossi, juara dunia tujuh kali MotoGP, mengalami gangguan pada bahunya akibat kecelakaan saat latihan motocross awal 2010. Semula cedera tersebut dianggap sepele. Akan tetapi, dalam perkembangannya, kerusakan ligamen yang dialaminya tak kunjung sembuh sehingga dia harus berjuang melawan rasa sakit di bahu dan malah kondisinya diperparah dengan cedera patah tulang kaki saat latihan di Mugello.

Perjudian Rossi tak berhenti sampai di situ. Merasa sanggup menyelesaikan kompetisi musim lalu, pebalap berusia 32 tahun tersebut nekat tampil di semua seri terakhir dan berujung pada kesempatan untuk melakukan uji coba Ducati seusai seri pamungkas di Valencia, awal November.

Setelah itu, juara dunia sembilan kali balap motor tersebut mau naik meja operasi untuk menyembuhkan cederanya. Ternyata dia harus membayar mahal dengan keputusannya untuk menunda operasi karena, sampai dengan awal musim 2011 ini, kondisinya tak kunjung fit 100 persen. Terbukti pada seri perdana MotoGP 2011 di Qatar, 20 Maret lalu, Rossi tidak kompetitif dan terpuruk di urutan tujuh.

Menurut Gardner, Rossi harus menerima kenyataan karena perjudian yang dilakukan tersebut.

"Alasan (Rossi) memilih untuk terus melanjutkan (balapan daripada naik meja operasi) lebih kepada keinginannya untuk mengetes Ducati di Valencia pada bulan November lalu," tulis Gardner, dalam tinjuan mingguan waynegardnerapproved.com.

"Dengan pengetesan yang iringi rasa sakit, juara dunia sembilan kali ini juga menghadapi kendala pada kesalahan desain utama Desmosedici. Inilah yang membuat dia kesulitan.

"Bagi Rossi, pengorbanannya untuk menunda operasi agar ada rekonfigurasi secara total pada motor untuk mengawali musim 2011. Tetapi, yang didapat adalah motor terlihat hampir sama dengan tahun lalu. Jika anda melihat catatan waktu di Qatar, anda bisa berpendapat bahwa itu benar-benar buruk," paparnya.

Ia melanjutkan, "Karena merekrut bintangnya dalam keadaan cedera dan motor kurang bagus, ini menjadi sebuah bencana yang semakin lengkap. Saya bisa melihat bahwa tak ada manfaat yang signifikan bagi Rossi, yang sudah menunda operasi untuk mengetes motor pada akhir tahun lalu."

Setelah tampil di Qatar, Rossi dan tim Ducati mempersiapkan diri menghadapi seri kedua di Jerez, akhir pekan ini. Mantan pebalap Honda dan Yamaha tersebut berharap, di Jerez, mereka bisa menuai hasil yang lebih bagus karena karakteristik trek seri kedua ini tak terlalu menyulitkan meskipun cederanya belum pulih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com