Jakarta, Kompas -
”Kami memang telah memilih Hadi Nasri. Jika semuanya lancar, pekan depan dia sudah bergabung bersama kami,” kata Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto di Jakarta, Rabu (23/3).
Menurut Yacob, Hadi dipilih karena dinilai punya kapabilitas. Selain berpengalaman dan memahami kondisi pelatnas Cipayung, Hadi juga sangat paham dalam berorganisasi. ”Dengan masa kerja pengurus yang tinggal dua tahun, pilihan memang lebih tepat kepada Hadi Nasri. Apalagi, dia selalu concern terhadap bulu tangkis,” ujar Yacob.
Posisi Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Kabidbinpres)
Bagi Hadi Nasri, jabatan ini menjadi tantangan yang cukup berat mengingat kondisi prestasi bulu tangkis Indonesia yang sedang terpuruk.
Pada kancah internasional, pebulu tangkis Indonesia, terutama pemain-pemain pelatnas Cipayung, sudah kesulitan bersaing untuk tampil sebagai juara di turnamen super series.
”Dengan bergabungnya Hadi Nasri, kami harap akan ada perubahan yang signifikan. Bergabungnya pelatih China, Li Mao, dan pelatih Malaysia, Wong Tat Meng, juga menjadi bagian dari upaya PBSI meningkatkan prestasi,” kata Djendjen Djainanasri, Bendahara PBSI, yang dalam dua bulan terakhir bertugas sebagai Pelaksana Tugas Kabidbinpres.
Sementara itu, terkait persiapan Piala Sudirman yang akan berlangsung di Qingdao China, 22-29 Mei 2011, PBSI sudah membentuk kerangka tim. Selain pemain pelatnas, tim yang disiapkan juga diisi beberapa pemain nonpelatnas.
Untuk sektor tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro hampir bisa dipastikan tidak masuk tim. Pilihannya adalah Taufik Hidayat, Simon Santoso, dan Dionysius Hayom Rumbaka. ”Dengan kondisi fisik Sony yang masih rentan cedera, sepertinya dia tidak akan kami masukkan ke dalam tim,” kata Yacob.
Sektor tunggal putri akan mengandalkan Adriyanti Firdasari, Maria Febe Kusumastuti, atau Lindaweni Fanetri. Untuk ganda putri, pilihannya masih Greysia Polii/Meiliana Jauhari yang dilapis Nitya Krishinda/Shendy Pupa.
Sementara di ganda putra, selain Bona Septano/Muhammad Ahsan, PBSI juga memanggil Markis Kido/Hendra Setiawan dan Alvent Yulianto. Adapun untuk ganda campuran, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan jadi tumpuan yang dilapis Fran Kurniawan/Pia Zebadiah.
Dari daftar BWF, Indonesia ditempatkan sebagai unggulan ketiga di bawah tuan rumah China dan Denmark.
Dari pembagian divisi, Divisi Elite (Divisi 1) diisi 12 tim dari total 32 tim.
Pada divisi ini, selain China, Denmark, Indonesia, Taiwan, Korsel, dan Malaysia, juga bergabung Thailand, Jepang, Jerman, India, Inggris, dan Rusia.
Divisi teratas itu akan dibagi ke dalam empat grup yang terdiri atas tiga tim.
”Persiapan otomatis langsung berjalan. Untuk pemain nonpelatnas, kami akan mengirim surat pemberitahuan secepatnya meski secara lisan sudah kami sampaikan,” kata Yacob.