Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirkland Ingin Bangkit Setelah Dipenjara

Kompas.com - 23/03/2011, 22:50 WIB

LAS VEGAS, Kompsa.com - Setelah mendekam dalam penjara karena perampokan bersenjata dan kembali ke balik terali besi tahun berikutnya karena memiliki senjata tanpa izin, petinju kidal Amerika yang berlum terkalahkan James Kirkland ingin bangkit kembali. Dia bertekad mendapatkan sabuk juara dunia.  

Kirkland, dengan rekor 27-0 di antaranya 24 menang KO, mengakhiri istirahatnya selama dua tahun pada awal bulan ini dan ingin naik ring kembali untuk ketiga kalinya dalam 35 hari, pada 9 April. Dia akan menghadapi lawan di kelas menengah.  

"Saya ingin bertanding setiap hati," kata Kirkland. "Saya ingin naik ring lagi. Pada akhir 2011 saya kita saya akan menempati peringkat pertama dunia atau bertanding merebutkan gelar dunia."  

"Waktunya akan datang dan saya akan menjadi juara," katanya.  

Petinju yang akan berusia 27 tahun pada Sabtu mendatang, didakwa melakukan perampokan bersenjata pada 2003 dan mendekam 2,5 tahun dalam penjara. Ia ditangkap lagi karena memiliki senjata tanpa izin pada 2009, sehingga masuk lagi ke balik terali besi selama satu tahun.  

"Saya sudah meninggalkan tindakan bodoh itu. Kini tiba saatnya untuk tumbuh dan bangkit kembali," kata Kirkland.  

"Tidak ada yang dapat menghalangi apa yang saya inginkan. Saya tidak membiarkan orang menghalangi apa yang saya impikan, apalagi yang ingin memengaruhi saya untuk berbuat salah," tegasnya.

"Saya hanya tinggal menunggu waktu saja dan meninggalkan semua perbuatan yang tidak baik dan bodoh yang saya lakukan selama ini."

Ketika tampil pertama kali pada 5 Maret, Kirkland menang KO pada ronde pertama. Dua minggu kemudian, ia menang lagi dengan KO.

"Ini merupakan pertandingan bagus dalam rapor saya. Tidak saja tentang Kirkland yang baru, tetapi tentang petinju yang tidak membiarkan dirinya berkarat," ujarnya.

Kirkland berharap dapat bertanding di kelas welter super, yang lebih menawarkan banyak uang serta lawan yang potensial.

"Saya kini hanya fokus untuk bekerja, memfungsikan tinju saya agar dapat berbuat sesuatu di atas ring dan sanggup mengetahui apa yang akan datang," katanya.  

"Ketika saya absen bermain, saya tetap latihan dan bermitra latih. Saya meyakinkan diri saya dan menurunkan berat badan karena ingin secepatnya naik ring. Saya merasa amat kuat sekarang tetapi kecepatan saya masih belum pulih benar."

Bangun kembali

Kirkland menggambarkan, ketika sedang di penjara untuk kedua kalinya, merupakan sebuah pukulan yang sangat keras. Setelah itu, dia berusaha bangun kembali.

"Impian saya semuanya punah," katanya. "Saya merasa amat sakit dari segi mental dan fisik. Saya jatuh. Segala sesuatu mengenai saya sudah pergi. Saya merasa kehilangan hubungan bukan saja dengan tinju, tetapi juga dengan semua orang yang saya cintai."  

"Saya membuat keputusan salah tapi sekarang tetap berusaha berpikir positif. Tetap berusaha membangun diri saya sendiri lagi dan fokus ke atas ring," tambahnya.

Mantan juara dunia Bernard Hopkins, yang Mei akan mencoba tampil sebagai petinju tertua dalam sejarah tinju, berbicara tentang masa lalunya di dalam penjara bersama Kirkland. Dia menawarkan nasihat agar menjauhi orang yang menjatuhkannya.  

"Jauhi orang-orang yang menjatuhkan anda, jauhi kebiasaa buruk dan berjanji tidak akan melakukan perbuatan buruk lagi. Pikirkan semua hal positif dan lakukan yang bersifat positif. Nasihatnya amat positif," kata Kirkland ketika mengulangi nasihan sahabat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com