Ajang balapan F1 selalu menarik ditonton karena banyak faktor yang membuat balapan itu sulit ditebak.
Selain faktor pebalap, kinerja suatu tim peserta balapan F1 pun ditentukan performa mesin dan konstruksi mobil yang andal dan penyetelannya yang pas. Selain itu, pilihan ban juga menjadi salah satu faktor penting. Pantaslah jika kehadiran ban baru Pirelli dipermasalahkan sejumlah pebalap.
Dari hasil uji coba beberapa pebalap terhadap ban buatan perusahaan Italia itu, banyak pebalap kurang puas dengan kinerja ban tersebut. Mereka menilai, kinerjanya di bawah ban Bridgestone, yang dipakai pada musim kompetisi 2010.
Juara dunia dua kali, Fernando Alonso, misalnya, menyatakan, dengan ban Pirelli itu, para pebalap tidak bisa mengerem terlalu keras dan daya cengkeramnya jauh lebih rendah ketimbang ban musim tahun lalu.
Jika para pebalap berusaha mengerem dengan keras pada akhir jalan lurus, kata Alonso, ban akan langsung terkunci, khususnya ban belakang.
Juara dunia 2010, Sebastian Vettel, juga kurang terkesan dengan ban Pirelli itu. Pebalap Red Bull itu mengatakan, masalahnya ban itu terlalu cepat aus dan hanya bagus untuk 16 sampai 17 putaran. Jika diteruskan, para pebalap menghadapi kesulitan mengontrol mobilnya.
Dengan kondisi ban seperti itu, pebalap andalan McLaren, Lewis Hamilton, mengakui, sulit untuk menebak siapa yang layak menjadi favorit untuk memenangi beberapa seri balapan awal musim balap 2011 ini. Alasannya, para pebalap harus terus mempelajari karakteristik ban Pirelli tersebut.
”Pada beberapa balapan awal, Anda bisa membayangkan semua orang akan bingung menentukan pit stopnya. Secara bertahap hal itu akan teratasi dan semua orang mulai terbiasa. Mungkin tiga pit stop akan menjadi hal biasa. Namun, saat ini kami tidak tahu. Mungkin dua, mungkin juga empat atau lima. Siapa yang tahu?” tanya Hamilton.
Pebalap Inggris itu menambahkan, dengan memakai ban baru itu, balapan F1 terasa menjadi lebih lambat karena para pebalap harus pintar-pintar membuat ban Pirelli tidak cepat aus. Itu sebabnya, gaya membalap para pebalap pun perlu penyesuaian baru.
Dari hasil uji coba, dua pebalap Red Bull, Sebastian Vettel dan Mark Webber, memimpin pebalap F1 lainnya pada uji coba pramusim. Namun, kedua andalan Red Bull itu tetap meragukan hasil program uji coba.
”Memang merupakan hari yang baik dan catatan waktu yang bagus. Namun, sejujurnya, sulit untuk mengatakan di mana posisi kami pada balapan sesungguhnya nanti,” kata Vettel.
Dia menambahkan, timnya sudah menggelar uji coba hingga cukup banyak putaran. Mereka mulai bisa memahami daya tahan mobil dan ban baru itu.
”Saya rasa kita harus menunggu sampai setelah lomba di Melbourne, bahkan Malaysia atau China, untuk benar-benar melihat di mana posisi kami,” ujar pebalap asal Jerman itu.
Bagi juara dunia tujuh kali Michael Schumacher, penggantian ban pada musim balap 2011 ini cukup menggembirakan. Schumacher kembali ikut membalap setelah pensiun beberapa tahun,
”Kami mengumpulkan banyak data dan masukan dan kami mendapatkan banyak umpan balik positif dari ban baru ini. Tentu saja itu baru sebatas kesan pertama,” ujarnya setelah uji coba Pirelli di Abu Dhabi.
Meski sejumlah pebalap mengeluhkan, pemakaian ban Pirelli dengan berbagai kekurangannya justru akan membuat balapan F1 semakin menarik karena tidak ada lagi yang bisa diprediksi bakal mendominasi musim balap 2011.
Jika hasil lebih sulit ditebak, pada musim balap 2011 ini para penonton kemungkinan lebih ”diikat” untuk terus mengikuti balapan F1 hingga berakhirnya semua balapan. Meski dianggap lebih buruk kualitasnya ketimbang ban terdahulu, ban Pirelli justru berpotensi menghadirkan lebih banyak drama yang menarik untuk ditonton. Kejutan demi kejutan itu tentu akan membuat balapan F1 semakin menarik.