Semarang, Kompas -
Dengan catatan ini, tim voli asuhan Luciana Taroreh ini berpeluang besar masuk final. Namun, Luciana mengatakan masih punya tanggungan untuk menyelesaikan putaran berikut di Bandung, awal April mendatang.
”Saya selalu menekankan kepada pemain agar jangan cepat puas. Meski kami menang terus, lawan bukannya tinggal diam dan bola itu bundar. Jadi, kami akan terus memperbaiki karena ternyata kesalahan pemain sendiri masih banyak meski menang,” ujar Luciana didampingi pemain andalannya, Gunarti Indahyani.
Didukung sedikitnya 2.500 suporternya, pada set pertama Jakarta Electric PLN, yang mengandalkan pemain asal Thailand, Amporn; Susanti Martalia; dan Tiara Putri, membukukan kemenangan dengan skor 25-20.
Pada set kedua, pemain Jakarta TNI AU yang diperkuat pemain asing Simone De Suosa kerap melakukan kesalahan sendiri. Terlalu berkonsentrasi menyerang menyebabkan pertahanan belakang mereka sering kecolongan dan kalah 25-19.
Pada set ketiga, pemain Jakarta Electric PLN tidak terbendung pada awal permainan karena langsung melejit 6-1. Smes tajam dari Amporn menjadi kunci yang menyebabkan pemain Jakarta TNI AU kesulitan meraih poin. Smes tajam Amron menghasilkan poin 10-5. Kemudian perolehan poin makin tidak terkejar dan set ditutup dengan skor 25-17.
Pelatih Jakarta TNI AU, Eko Waluyo, mengakui lawannya memang tangguh. Mereka bisa menang mudah karena instruksinya agar anak-anak asuh sering melakukan serangan balik kerap tidak jalan di lapangan.
”Soliditas pemain dengan pemain asing juga belum matang. Ini menyulitkan anak-anak membangun serangan balik sekaligus memperkuat pertahanan,” ujar Eko Waluyo, yang berencana mencari pengganti pemain asing yang dimiliki.
Sementara itu, tim putri Bandung Alko masih terlalu kuat bagi lawan tanggung tim Jakarta BNI 46. Bandung Alko, yang dimotori pemain Shanty Uchan, mengalahkan Jakarta BNI 46, 3-1 (25-18, 25-20, 25-21, dan 25-27.
Pertandingan Bandung Alko melawan Jakarta BNI 46 berlangsung menarik. Mereka berkejaran perolehan poin dan laga berlangsung empat set.