SEMARANG, Kompas.com — Tim Semarang Bank Jateng berhasil menang dengan susah payah atas tim kuat, Surabaya Samator, 3-2 pada pertandingan bola Sampoerna Hijau Voli Proliga seri keempat putaran pertama di GOR Jatidiri Semarang, Sabtu (12/3/2011) petang. Tim asuhan pelatih Sarnam (Semarang Bank Jateng) sudah tertinggal dua set, 0-2 (kalah 22-25 dan 14-25), tetapi pada tiga set berikutnya berhasil menang dengan angka 25-23, 25-23, dan 15-13.
Pada set pertama, Sigit Hermanto dan kawan-kawan selalu tertinggal dalam perolehan angka, terutama setelah posisi 13-13 dan akhirnya mereka kalah 22-25. Pada set kedua juga sama, bahkan lebih parah karena tidak sempat terjadi kedudukan imbang.
Tim asuhan pelatih Li Quinjing terus memimpin perolehan angka dan menutup set kedua dengan angka 14-25. Pada set ketiga, pemain Semarang Bank Jateng mulai bangkit dan sempat terjadi kejar-kejaran perolehan angka. Bahkan, sempat terjadi kedudukan imbang 15-15, 16-16, 19-19, 21-21, dan akhirnya Semarang Bank Jateng menang dengan angka tipis 25-23.
Pada set keempat juga terjadi hal yang sama dan sempat terjadi kedudukan imbang 5-5, 9-9, 12-12, 15-15, 17-17, dan akhirnya dimenangi Semarang Bank Jateng dengan angka 25-23. Pada set penentuan, Surabaya Samator unggul 1-0 kemudian terjadi kedudukan imbang 4-4, 6-6, dan akhirnya Semarang memimpin 8-6 hingga terjadi perpindahan tempat.
Tuan rumah yang didukung sekitar 3.000 penonton tersebut berhasil menyelesaikan pertandingan ini dengan angka 15-13.
Asisten Manajer Surabaya Samator Hadi Sampurno mengakui, pada set ketiga ini anak-anak terlihat ingin cepat-cepat menyelesaikan pertandingan sehingga kurang konsentrasi. Padahal, kata dia, tim lawan mulai bangkit apalagi pemain asingnya, Guilherme Lopez de Souza, yang memiliki postur tubuh tinggi (205 sentimeter) mampu melancarkan smes-smes tajam yang mematikan.
"Terus terang secara umum setelah suatu tim unggul 2-0 biasanya ingin cepat menyelesaikan pertandingan dan ini mengurangi konsentrasi pemain," ujarnya.
Pelatih Semarang Bank Jateng Sarnam mengatakan, dirinya bersyukur bisa memenangkan pertandingan ini meskipun dengan susah payah, apalagi Surabaya Samator merupakan tim yang bagus.
"Ini terbukti mereka unggul 2-0 terlebih dulu. Pada set ketiga, saya instruksikan pada pemain untuk tampil lepas dan tidak beban. Saya lihat mulai saat itu pemain tidak takut kalah," tuturnya.
Ia mengakui, pada dua set pertama, lawan bisa mengembangkan permainan, sedangkan timnya lambat. "Tetapi, dengan permainan lepas dan tidak takut kalah ini, kita bisa menang," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.