YOGYAKARTA, KOMPAS -
”Pemain lokal biasanya lebih menekankan kekuatan pukulan, sementara pemain asing lebih ahli dalam penempatan bola.
Baik Gomez maupun Stanhisen pernah memperkuat tim nasional di negara mereka tahun 2005. Keduanya akan diterjunkan pula pada pertandingan di Bandung. Namun, jika penampilannya tidak memuaskan, keduanya akan diganti.
Pada seri ketiga ini, Yuso sebagai tim tuan rumah akan berhadapan dengan Jakarta Electric PLN, yang para pemainnya lebih berpengalaman. Ada pula tiga pemain tim nasional, yakni Ma’ruf Herlambang, Septiohadi, dan Heriyanto. Namun, Putut optimistis bahwa timnya unggul.
Manajer Yuso Henry Kuncoroyekti menargetkan timnya bisa lolos ke putaran berikutnya. Bahkan, dengan penambahan dua pemain asing baru, ia berharap timnya bisa juara.
Di bagian putri, tim Bontang LNG Badak tidak mau terus kalah. Pelatih LNG Wienarto mengatakan, timnya memang berada di level terendah. Namun, ia akan berusaha mengambil poin ketika melawan tim BNI 46. LNG sudah kalah tiga kali, yakni melawan Gresik Petrokimia, Jakarta Electric PLN, dan Bandung Alko. ”Melawan Popsivo Polwan berat. TNI AU, ya, berat. BNI 46 juga berat, tetapi penampilan kami makin meningkat,” ujarnya.
Tim putri Jakarta Electric PLN hingga saat ini belum terkalahkan dan berusaha bisa terus menang pada putaran pertama. ”Tidak ada target untuk sapu bersih, tetapi berusaha lebih
Hingga saat ini ranking sementara putaran pertama Proliga 2011 untuk putra diduduki Surabaya Samator, diikuti Palembang Bank Sumsel Babel, Jakarta Electric PLN, Semarang Bank Jateng, Jakarta Sananta, Jakarta BNI 46, dan terakhir Yogyakarta Yuso Gunadarma.
Direktur Proliga Hanny S Surkatty mengatakan, ini pertama kali GOR Among Rogo digunakan untuk laga resmi pascagempa bumi 2006. ”Dulu hanya bisa menampung 2.000, kini 5.000 penonton,” katanya.(ABK/IVV)