Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Honda Sangat Superior?

Kompas.com - 02/03/2011, 20:54 WIB

KOMPAS.com - Honda tampil sangat impresif selama tes pra-musim MotoGP 2011 di Sepang, Malaysia. Dalam dua kali ujicoba yang berlangsung selama bulan Februari (1-3 dan 22-24), tim asal Jepang tersebut selalu mendominasi dan menempatkan empat pebalapnya di deretan terdepan.

Tak heran jika Honda paling difavoritkan untuk menjadi juara dunia musim ini, setelah mereka terakhir kali menyabet gelar kelas paling bergengsi ini pada 2006 melalui Nicky Hayden. Trio Honda, Casey Stoner, Dani Pedrosa dan Andrea Dovizioso, serta pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli, tak terbendung selama tes di Sepang itu.

Atas hasil tersebut, muncullah sebuah pertanyaan tentang fenomena Honda, yang menjelma jadi tim superior. Apa rahasia yang membuat mereka sulit dikalahkan?

Executive vice president HRC, Shuhei Nakamoto, mengatakan bahwa mereka telah melakukan sejumlah perubahan. Akan tetapi, tak ada perubahan yang ekstrem untuk menghadapi musim 2011.

"Sulit untuk menjelaskannya, tetapi kami sudah mencoba banyak hal," ujar Nakamoto kepada situs resmi MotoGP. "Untuk setiap hal kami sudah lakukan perbaikan, meskipun kecil. Tetapi jika anda bisa menemukan ada 100 hal, maka anda hanya menemukan 10 dari semuanya, itu sepersepuluh.

"Tahun lalu di putaran kedua, hasil kami tidak terlalu bagus sampai kecelakaan di Motegi, ketika Dani (Pedrosa) berusaha mengejar Jorge (Lorenzo). Kami telah menemukan sebuah arah pengembangan, dan kami pertahankan arah itu ke HRC, dengan mesin, suspensi, rem, dan lain-lain. Setiap perubahan kecil dilakukan selangkah demi selangkah, dan sekarang mesin kami terlihat kompetitif, tetapi tentu saja kami harus terus mengembangkannya."

Tentang performa ciamik Honda ini juga diakui Lorenzo. Sang juara dunia mengatakan, apa yang sudah diperlihatkan memberikan gambaran yang jelas bahwa Honda sangat hebat pada tahun ini.

"Empat pebalap Honda berada di depan: itu artinya bahwa motornya sudah banyak mengalami perubahan, meskipun tentu saja hanya satu pebalap yang paling kuat karena yang lainnya berada di belakang," ujar Lorenzo kepada Motosprint.

"Kami sudah berusaha memperbaikinya hampir satu detik dibandingkan dengan 2010. Masalahnya adalah bahwa para rival kami sudah banyak yang berubah. Pada beberapa titik, perbedaan kecepatan sebanyak 8 kilometer per jam. Pada saat ini Honda adalah motor dengan tenaga terkuat; Ducati di posisi dua dan Yamaha ketiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com