JAKARTA, KOMPAS -
”Kami ingin juga seperti BNI 46, ada tim putra dan putri. Dirut PLN cemburu dengan klub yang bisa menurunkan dua tim putra dan putri,” kata Asisten Manajer Tim Putra Electric PLN Titi Riana, Rabu (16/2). Electric PLN selama ini hanya mengikutsertakan tim putri di Proliga.
Pelatih Electric PLN Viktor Laiyan mengatakan, timnya diperkuat tiga pemain nasional, yakni Ma’ruf, Septyo Hadi, dan Heriyanto. Dua pemain Brasil, Rudolfo dan Fernando, yang digaji 3.500-4.000 dollar AS (Rp 31 juta-Rp 35,5 juta) per bulan juga memperkuat tim ini. ”Target kami sama tiap tahunnya, masuk empat besar,” kata Viktor.
Selain Electric PLN Putra, ada tiga tim yang juga baru bergabung di Proliga, yakni Semarang Bank Jateng Putra, Bandung Alko Putri, dan Bontang LNG Badak Putri. Tim putra lainnya, Surabaya Samator, Jakarta Sananta, dan Palembang Bank Sumsel Babel. Tim putri meliputi Gresik Petrokimia, Jakarta TNI AU, dan Popsivo Polwan.
Memperebutkan hadiah total Rp 990 juta, Proliga yang dimulai 18 Februari hingga 22 Mei 2011 ini diharapkan makin kompetitif. ”Makin banyak tim yang bertanding makin bagus,” kata Manajer Pemasaran Sampoerna Kretek Yasin Tofani Sadikin. Tahun ini adalah tahun terakhir kerja sama delapan tahun antara Sampoerna dan PB PBVSI.
Bontang LNG Badak yang menggandeng mantan pelatih tim nasional putra, Winarto, bertekad memberi kejutan di liga ini. ”Ada pemain asli Kalimantan ditambah pemain dari Jawa, termasuk Deti dari Yuso Yogyakarta sebagai libero,” ujarnya.
Pemain Brasil, Allana T Silva, akan menjadi quicker dan Iva Milanova (Bulgaria) sebagai open spiker tim Bontang.