Melbourne, sabtu
Gelar Australia Terbuka yang diraih Clijsters adalah gelar grand slam keempatnya, tetapi di arena Australia Terbuka ini merupakan yang pertama kali baginya. Hasil di partai final itu membuat Clijsters maupun Li Na sama-sama menangis, tetapi tentunya dengan perasaan berbeda.
”Saya akhirnya merasa seperti kalian, bisa memanggil saya Aussie Kim, karena saya memenangi gelar. Meski ketika ada hal-hal yang kurang baik, kalian semua benar-benar mendukung saya dan saya menghargai itu,” ungkap Clijsters yang pernah berpacaran dengan petenis nomor satu Australia, Lleyton Hewitt.
Meski kalah di set pertama berkat penampilan dominan Li Na, Clijsters yang lebih kaya pengalaman kemudian membalikkan keadaan saat skor 3-3 pada set kedua. Melalui pukulan-pukulan yang lebih akurat dan terarah ke tempat yang sulit dijangkau lawannya, petenis Belgia itu akhirnya bisa memenangi set kedua dan kemudian tidak tertahankan lagi pada set penentuan.
Atmosfer pertarungan yang cukup tegang, khususnya dengan banyaknya penonton pendukung Li Na, membuat petenis China itu sendiri sempat emosional. Petenis China—yang diharapkan menjadi petenis Asia pertama yang bisa memenangi kejuaraan utama tenis itu—tampak sekali memikul banyak tekanan. Sebaliknya, Clijsters tampil lebih tenang dan percaya diri pada pertengahan set kedua itu.
Pada pertengahan set kedua, Li Na sempat mendatangi wasit Alison Lang dan memintanya untuk menenangkan para penonton warga China. ”Bisakah Anda mengatakan kepada orang-orang China itu, jangan mengajari saya bagaimana bermain tenis?” ungkapnya.
Li Na juga bahkan sempat menyemprot suami yang juga pelatihnya sendiri, yang kerap kali meneriakkan ”selesaikan dia”, ”kalahkan dia”, dan ”tenang”.
”Berhentilah berteriak kepadaku,” tegasnya kepada sang suami, Jiang Shan.
Setelah peristiwa itu, konsentrasi Li Na pun tampak terganggu sehingga ia kerap kali tidak mampu mengejar bola pengembalian lawan. Beberapa pengembalian bolanya pun cukup tanggung sehingga mudah dimatikan Clijsters.
Pertandingan di Rod Laver Arena pada malam hari itu merupakan pengalaman pertama Li Na. ”Saya memainkan tenis yang bagus, tetapi dia (Clijsters) bermain lebih baik daripada saya. Setelah pertandingan, kembali ke ruang ganti, saya bergurau, tenis seharusnya dimainkan hanya satu set,” paparnya ketika memberikan kesan-kesan seusai pertandingan, disambut dengan tawa ribuan penonton pertandingan final itu.