Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Era Roger-Rafa?

Kompas.com - 27/01/2011, 21:39 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com — Australia Terbuka 2011 ini menghadirkan kejutan di sektor tunggal putra. Dua petenis top yang merajai arena tenis dunia, Rafael Nadal dan Roger Federer, sudah tersingkir sebelum melangkah ke final grand slam lapangan keras tersebut. Sebuah tanda era Roger-Rafa sudah berakhir?

Nadal harus menghentikan langkahnya di perempat final. Pemain nomor satu dunia ini, yang juga unggulan utama, terpaksa merelakan tiket semifinal jatuh ke tangan rekan senegaranya asal Spanyol, David Ferrer. Adapun Federer harus mengakui ketangguhan unggulan ketiga asal Serbia, Novak Djokovic, yang mengalahkannya di semifinal dengan 7-6, 7-5, 6-4, Kamis (27/1/11).

Dengan demikian, ini untuk pertama kalinya dalam sebuah grand slam, tak ada Nadal dan Federer di final sejak Australia Terbuka 2008 ketika Djokovic mengalahkan Jo-Wilfried Tsonga di final. Padahal, Federer dan rival terberatnya itu memborong 21 dari 23 gelar grand slam.

Meskipun demikian, Federer membantah anggapan tersebut. Menurut pemain nomor dua asal Swiss ini, terlalu cepat orang menilai era mereka (Federer-Nadal) sudah selesai.

"Ya, saya kira mereka terlalu cepat mengatakan demikian," ujar Federer yang sudah mengoleksi 16 gelar grand slam. "Marilah kita bicarakan lagi dalam enam bulan!"

Sejak Federer untuk pertama kalinya meraih gelar pertama dari enam gelar Wimbledon pada 2003, arena grand slam hampir selalu dikuasainya bersama Nadal. Hanya Djokovic dan Juan Martin del Potro yang bisa meruntuhkan dominasi dua petenis itu, ketika Djokovic juara Australia Terbuka 2008 dan Del Potro menang atas Federer di final AS Terbuka 2009.

Kini, setelah Djokovic membungkam Federer dan Ferrer menghentikan Nadal,  muncullah pertanyaan tersebut (era Roger-Rafa habis). Tetapi Federer menegaskan, dia masih mampu meraih hasil terbaik pada masa mendatang.

"Saya merasa sangat bagus," ujar Federer, peraih empat gelar Australia Terbuka yang merengkuh gelar ke-67 sepanjang kariernya usai juara di Doha sebelum tampil di Melbourne ini. "Saya sangat optimistis mengenai 15 turnamen berikutnya, atau seberapa pun yang saya tampil. Saya nyaris kehilangan banyak pertandingan akhir-akhir ini," tambah Federer, yang usai gagal di perempat final Wimbledon pada Juli lalu mengalami sejumlah perbaikan sejak memilih mantan pelatih Pete Sampras, Paul Annacone, untuk menangani dirinya.

"Karena itu saya senang dengan permainanku sekarang, juga dengan kondisiku. Saya benar-benar bahagia dengan apa yang ada. Tentu saja, kekalahan ini menjadi sebuah pukulan. Pada saat bersamaan, saya memainkan sebuah turnamen yang bagus. Saya tidak menyesal. Kita akan melihat apa yang terjadi pada masa mendatang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Yordania Vs Indonesia, Skuad Garuda Muda Analisis Laga Lawan

Jelang Yordania Vs Indonesia, Skuad Garuda Muda Analisis Laga Lawan

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Persebaya 3-1, Alasan Bojan Hodak Bahagia

Hasil Persib Vs Persebaya 3-1, Alasan Bojan Hodak Bahagia

Liga Indonesia
Demam Megawati, Fan Habiskan Rp 13 Juta demi Nonton Red Sparks

Demam Megawati, Fan Habiskan Rp 13 Juta demi Nonton Red Sparks

Sports
Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Liga Indonesia
Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Liga Indonesia
Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Liga Indonesia
AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

Liga Italia
Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Liga Indonesia
Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com