MELBOURNE, Kompas.com - Petenis Belgia Kim Clijsters mengatakan, dia ingin menghindari untuk menyaksikan video pertandingannya melawan Li Na di final Sydney International awal bulan ini. Dalam pertemuan tersebut, Clijsters kalah straight set 6-7 (3/7), 3-6.
Clijsters dan Li Na akan bertemu lagi di final dalam kurun waktu satu bulan ini. Sekarang, mereka akan saling menjegal di final Australia Terbuka, usai menyingkirkan lawannya masing-masing, di mana Li Na menang atas unggulan utama Caroline Wozniacki, sedangkan Clijsters menghentikan langkah unggulan kedua dari Rusia, Vera Zvonareva, dengan 6-3, 6-3.
Mengenai pertemuan kedua ini, Clijsters mengaku tak mau terbebani. Unggulan ketiga, yang lebih difavoritkan untuk menjadi pemenang, hanya ingin bermain di partai puncak grand slam lapangan keras ini dengan pikiran yang bersih, tanpa mengingat kekalahannya pada pertemuan terakhir.
"Saya sudah memimpin 5-0 di set pertama dan membiarkannya bangkit lagi," ujar Clijsters, mengenang bagaimana permainan Li Na dalam laga di Sydney tersebut. "Saya pikir dia seorang pemain yang bagus. Saya kira kami memiliki tipe permainan yang sama, dan kami memiliki banyak hal secara umum di lapangan.
"Saya harus mengatakan, saya tidak merasa yang terbaik di final itu, tetapi dia bermain sangat bagus sehingga bisa bangkit dan sangat fokus serta penuh determinasi dalam melepaskan tembakan-tembakan. Dia bermain dengan penuh percaya diri dan begitu juga saya."
Clijsters, yang pada tahun 2004 berhasil melaju ke final Australia Terbuka ini, tetapi dikalahkan kompatriotnya, Justine Henin--yang baru saja mengumumkan pensiun--mengakui Li Na termasuk petenis yang komplit. Pemain peringkat 11 dunia itu dinilai tak memiliki kelemahan.
"Tidak hanya dari sisi mental, tetapi juga saya tak berpikir bahwa dia sangat lemah di groundstrokes," ujar Clijsters.
"Dia memiliki servis yang bagus, dan mungkin saja sedikit lebih bagus dari saya, serta konsisten dalam melakukan servis. Dia juga memiliki tembakan yang bagus sehingga tak ada alasan mengatakan ada kelemahan yang besar darinya. Pergerakannya juga bagus."
Bagi Clijsters, ini menjadi final kedelapannya di ajang grand slam. Sedangkan bagi Li Na, ini adalah sejarah baru karena dia untuk pertama kalinya tampil di partai puncak turnamen paling bergengsi ini (prestasi ini lebih bagus dari tahun lalu ketika dia mencapai semifinal).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.