Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sharapova dan Venus Pamer Kostum Baru

Kompas.com - 20/01/2011, 18:42 WIB

KOMPAS.com — Di dunia olahraga, arena pertandingan ternyata bisa menjadi ”catwalk” bagi atlet. Di lapangan tenis, misalnya, atlet bisa leluasa memperlihatkan kostum dengan model yang semakin variatif.

Di turnamen Australia Terbuka yang berlangsung di Melbourne, Australia, 17-29 Januari 2011, misalnya, dua bintang tenis yang kerap menjadi perhatian karena pilihan kostum tenisnya, Venus Williams dan Maria Sharapova, lagi-lagi membuat orang tercengang. Sharapova memperkenalkan kostum barunya yang di-endorsed oleh Nike. Venus mengenakan kostum rancangannya sendiri saat bertanding melawan petenis Ceko, Sandra Zahlavova.

Kedua perempuan ini mendapat perhatian positif dan negatif. Sejak Januari 2010, Sharapova yang menerima kontrak dari Nike selama delapan tahun dengan nilai kontrak 43 juta poundsterling (sekitar Rp 621 miliar) membuatnya menjadi atlet perempuan paling beruntung di dunia. Kostum Sharapova mengombinasikan warna kelabu muda dan peach dengan aksen race-back di bagian punggung dan tali pundak yang pemakaiannya bisa diatur. Salah satu koleksi Nike untuk tahun 2011 ini dijual Rp 823.000.

Cara berpakaiannya yang berani memang selalu menjadi bahan perbincangan. Tahun lalu, pada pertandingan grand slam yang sama, Sharapova memakai gaun biru dilapis dengan sifon yang sedikit lebih pendek, dengan warna biru kehijauan. Tali berwarna kuning di pinggang menjadi aksen dari pakaian ini. Ia melengkapi kostumnya dengan aksesori berupa anting emas 18 karat dari Tiffany & Co seharga sekitar Rp 14 juta. Tahun ini kemungkinan ia akan mengenakan cincin berlian pertunangannya dengan Sasha Vujacic, bintang New Jersey Nets berdarah Serbia. Cincin itu diperkirakan senilai Rp 3,6 miliar.

Lain Sharapova, lain pula Venus. Ia mengenakan kostum berwarna kuning terang dengan kisi-kisi di bagian perutnya, rok mini dengan motif print, plus celana pendek warna kulit di bagian dalamnya. Menurut dia, kostum keluaran label fashion-nya, EleVen, itu diinspirasi dari karakter Alice in Wonderland. Namun, pemain kriket Inggris, Graeme Swann, menyebut kostum tersebut adalah kostum terburuk yang pernah dilihatnya di lapangan tenis.

Namun, kostum Venus itu bukan satu-satunya hal yang mengganggu di lapangan. Petenis Inggris, Andy Murray, mengatakan bahwa lenguhan Venus, yang terekam dengan skala kekerasan 90 desibel, lebih layak dikomentari. "Saya tidak pernah mendengarkan begitu banyak kegaduhan di pertandingan tenis," begitu bunyi Tweet-nya.

Menanggapi berbagai cacian tersebut, Venus hanya berkomentar, "Saya hanya ingin jadi diri sendiri, unik, dan mewakili diri saya dalam pertandingan saya, dalam sikap saya, dan pada apa yang saya kenakan. Semuanya sangat pantas, terlihat sangat baik dan berwarna. Inilah brand saya. Saya yang memegang kontrol." Permainannya sama sekali tidak terpengaruh. Pemegang gelar di bidang desain pakaian dari Fort Lauderdale School of Fashion and Design ini tetap memenangi pertandingannya dengan Sandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

Liga Inggris
Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com