Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBSI Butuh 2 Orang Pengganti Lius Pongoh

Kompas.com - 17/01/2011, 21:58 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso mengatakan, PBSI membutuhkan dua orang untuk menangani Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) yang ditinggalkan Lius Pongoh.

"Penggantinya (Lius) sedang dicari. Saya berpikiran tidak bisa satu orang, harus dua orang karena bidang pekerjaannya juga menyentuh daerah dan klub," ujar Djoko saat ditemui di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Senin (17/1/11).

Djoko mengatakan, orang yang akan duduk di Binpres harus mengerti manajemen olahraga dan bersedi bekerja sepenuhnya di PBSI.

Beberapa nama yang disebut-sebut diusulkan untuk menempati posisi yang ditinggalkan Lius pada akhir tahun lalu itu, antara lain mantan pelatih nasional Joko Supriyanto, juara Olimpiade Atlanta Ricky Subagja, dan juga Hadi Nasri yang pernah menjadi wakil Kabid Binpres PB PBSI.

Sementara masih mencari pengganti Lius, Djoko mengatakan untuk sementara Bidang Binpres ditangani Bendahara PB PBSI Djendjen Djaenanasri.

Lius yang menempati posisi Kabid Binpres sejak ditinggalkan Rudy Hartono menyusul kegagalan tim Indonesia di Piala Thomas 2006 itu menyatakan mengundurkan diri pada pertengahan Desember lalu.

Sarwendah masuk susunan pelatih

Di samping personel baru di bidang Binpres, PBSI juga mempunyai wajah baru dalam susunan kepelatihan terutama pada sektor tunggal dengan masuknya Liong Chiu Sia dan perempatfinalis Olimpiade Barcelona, Sarwendah Kusumawardhani.

Menurut Djendjen, sektor tunggal akan ditangani oleh enam pelatih, yakni masing-masing pelatih dan asisten pelatih putra dan putri ditambah pelatih asal China Li Mao sebagai koordinator, dan Liong Chiu Sia yang berperan sebagai penerjemah Li Mao sekaligus membantu melatih.

Liong pernah melatih tunggal putri pelatnas menangani Susy Susanti dan kawan-kawan.

Tunggal putra akan ditangani oleh Agus Dwi Santoso bersama asistennya Rony Agustinus, sedangkan tunggal putri dipegang Marleve Mainaky dengan Sarwendah.

Sementara itu, mengenai penggunaan jasa pelatih asal China Li Mao, Djoko mengatakan semuanya berasal dari keprihatinan akan prestasi sektor tunggal yang memprihatinkan.

"Datangnya pelatih asing diharapkan membawa terobosan untuk memperbaiki prestasi melalui pembaharuan dalam hal latihan teknik, fisik dan lainnya," ujar Djoko, yang menilai Li Mao sebagai sosok yang berhasil meningkatkan prestasi bulu tangkis di Malaysia dan Korea.

"Saya akui ini belum tentu berhasil, tetapi mungkin tanpa terobosan bahkan lebih sulit lagi (untuk berprestasi)," tambahnya.

Pelatih asal China tersebut ditargetkan mampu membawa pemain tunggal meraih medali emas di Olimpiade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com