PEKANBARU, KOMPAS.com- Skandal Ketua DPRD Riau Johar Firdaus bermain dengan perempuan bayaran saat berada di Jakarta, menghiasi halaman koran harian lokal Pekanbaru, Sabtu (15/1/2011). Munculnya berita itu justru berasal dari makian Sekretaris DPRD Riau, Akmal JS, yang diucapkan secara terbuka di hadapan pegawai negeri sipil di lingkungan DPRD Riau saat apel pagi Jumat kemarin.
Johar yang dihubungi Kompas.com, Sabtu pagi ini, tidak membantah kejadian heboh pada saat apel Jumat pagi di halaman DPRD Riau. Namun dia membantah tuduhan Akmal tentang bermain perempuan bayaran di Jakarta.
"Dia (Akmal JS) saat itu sedang emosi saja," kata Johar yang sedang dalam perjalanan menuju Kabupaten Bengkalis untuk menghadiri pelantikan Herliyan Saleh (Bupati Kabupaten Bengkalis) sebagai Ketua Partai Amanat Nasional oleh Ketua Umum PAN Hatta Radjasa.
Tudingan Akmal terhadap Johar sebenarnya sangat serius, bahkan sudah dapat dikategorikan pidana. Apalagi saksi yang mendengar perkataan Akmal mencapai puluhan orang.
"Kalau tuduhan Akmal itu tidak benar, mengapa Anda tidak melaporkan dia kepada polisi. Bukankah tuduhan itu menyangkut penghinaan atau paling tidak, dapat dinyatakan sebagai pencemaran nama baik?" tanya Kompas.com.
Menurut Johar, persoalannya dengan Akmal JS sudah selesai, karena yang bersangkutan sudah meminta maaf kemarin sore. "Sudah dulu ya, saya lagi dalam perjalanan ke Bengkalis pagi ini. Nanti sore sepulang dari Bengkalis, Anda akan saya hubungi lagi," kata Johar.
Akmal JS tidak dapat dihubungi karena telepon genggamnya tidak aktif. Namun, pesan singkatnya tentang tudingan atas Johar yang beredar di kalangan wartawan berisi penyataan singkat, "Biasalah ya, semut dipijak pun menggigit apalagi manusia," katanya.
Perseteruan Johar dengan Akmal JS sebenarnya sudah memanas sejak pekan lalu. Memburuknya hubungan itu bermula dari batalnya Rapat Dengar Pendapat Komisi A DPRD Riau dengan Badan Kepegawaian Daerah menyangkut kisruh penerimaan pegawai negeri sipil di Pemerintah Provinsi Riau pekan lalu.
Johar mengatakan, rapat batal karena Akmal tidak memaraf surat persetujuan pertemuan. Sebaliknya Akmal menuding, surat itu sudah siap dijalankan dan hanya menunggu tanda tangan Johar saja.
Pada Kamis lalu, Akmal curhat kepada sejumlah anggota DPRD Riau dari Komisi B. Dalam curhatnya Akmal menyampaikan informasi bahwa Johar memberi catatan buruk kinerja Sekwan kepada Sekretaris Provinsi Wan Syamsir Yus. Johar, secara lisan bahkan meminta Wan mencopot Akmal dari jabatan Sekwan.
Puncak kemarahan Akmal akhirnya terlontar Jumat pagi. Dalam kemarahannya itu Akmal melontarkan kata bahwa Johar kerjanya "main perempuan" di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.