Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak ke Batujajar, Tidak Ada SK

Kompas.com - 15/01/2011, 04:34 WIB

Jakarta, Kompas - Ketua Satuan Pelaksana Prima Utama Tono Suratman menegaskan, sebagai bagian persiapan SEA Games XXVI-2011, agenda pembinaan karakter di Kompleks Kopassus di Batujajar, Kabupaten Bandung, wajib diikuti seluruh cabang olahraga.

Apabila ada cabang yang tidak ingin mengikuti pembinaan karakter, surat keputusan (SK) SEA Games bagi cabang bersangkutan tidak akan diterbitkan.

”Agenda pembinaan karakter itu sudah ada dalam Perpres Nomor 22 Tahun 2010 tentang Program Indonesia Emas. Semua mesti ikut. Tanpa kecuali,” kata Tono Suratman menegaskan.

Apalagi, program tersebut bukan merupakan program latihan fisik, melainkan program pelatihan mental. ”Program ini lebih mengutamakan pembinaan mental. Khususnya mental juang dan militansi,” ujar Tono.

Dalam daftar Satlak Prima Utama, beberapa cabang yang belum mengikuti pembinaan karakter adalah sepak bola, futsal, angkat besi, bulu tangkis, dan berkuda. Seluruh atlet dari cabang itu dapat mengikuti pembinaan karakter di dua gelombang berikutnya, yakni 25 Januari hingga 4 Februari 2011 dan 6 Februari hingga 20 Februari 2011.

Dengan begitu, pernyataan Tono tersebut menjawab pernyataan beberapa pengurus cabang yang menyatakan keengganannya mengikuti pembinaan karakter. Beberapa cabang menyatakan pembinaan karakter itu hanya mengurangi waktu persiapan dan pelatihan SEA Games.

Secara terpisah, Ketua Bidang Kepelatihan Satlak Prima Utama Paulus Pesurnay mengatakan, terkait dengan pengurangan jumlah nomor yang akan dipertandingkan di SEA Games, ia menilai sebaiknya pengurangan tetap dilakukan. Namun, dengan pertimbangan tidak mengurangi peluang Indonesia menjadi juara umum.

Satlak Prima dalam dua hari ini akan mengajak setiap pengurus cabang olahraga untuk berdiskusi. Khususnya tentang nomor-nomor yang harus didrop karena tidak dikuasai dan nomor-nomor yang akan dipertahankan karena dikuasai atlet Indonesia.

Hujan menghambat

Dari Palembang, pembangunan sejumlah arena pertandingan SEA Games terhambat curah hujan yang tinggi. Namun, pihak kontraktor optimistis pembangunan arena pertandingan akan selesai tepat waktu.

Manajer proyek pembangunan kolam renang dari PT Prambanan Dwipaka, Endang Hidayat, Jumat (14/1), mengutarakan, hujan menyebabkan jalan sulit dilewati sehingga pasokan bahan bangunan ke lokasi terhambat. ”Saat ini proses pembangunan kolam renang sudah mencapai 38,5 persen,” ujar Endang.

Hujan juga menghambat pembangunan lapangan tembak. Manajer proyek pembangunan lapangan tembak, Agung Sugiyono, memperkirakan pembangunan lapangan tembak akan selesai pada bulan Juli. Saat ini proyek tersebut baru selesai 18,7 persen.

Adapun manajer proyek pembangunan stadion atletik, Tedjo Kuntjoro, mengatakan, terdapat hambatan akibat adanya perubahan desain stadion. Semula panjang tribune penonton hanya 42 meter. Namun, sesuai standar Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF), panjangnya harus 100 meter.

Pembangunan stadion atletik juga harus mendatangkan rumput sintetik dari Jerman di samping membutuhkan dana yang jumlahnya besar. Dari nilai proyek sebesar Rp 100 miliar, sekitar 25 persen untuk rumput sintetik. Tedjo memprediksi pemasangan rumput sintetik selesai bulan Maret-April. (HLN/WAD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ryan Giggs Sapa Fan Man United di Indonesia, Sebut Bakso dan Sate

Ryan Giggs Sapa Fan Man United di Indonesia, Sebut Bakso dan Sate

Internasional
PUBG Mobile dan SSC North America Berkolaborasi, Hadirkan Mobil Sport Tercepat Dunia

PUBG Mobile dan SSC North America Berkolaborasi, Hadirkan Mobil Sport Tercepat Dunia

Sports
Hasil Thailand Open 2024, Rinov/Pitha Harus Puas Sampai Semifinal

Hasil Thailand Open 2024, Rinov/Pitha Harus Puas Sampai Semifinal

Sports
Tiga Alasan Persib Bisa ke Final Championship Series dan Akhiri Tren Lawan Bali United

Tiga Alasan Persib Bisa ke Final Championship Series dan Akhiri Tren Lawan Bali United

Liga Indonesia
Allegri Dipecat Juventus, Terima Kasih dari Pria Perancis dan Anak Legenda Milan

Allegri Dipecat Juventus, Terima Kasih dari Pria Perancis dan Anak Legenda Milan

Liga Italia
Borneo FC Siap Balas Dendam demi Kawinkan Gelar Liga 1 2023-2024

Borneo FC Siap Balas Dendam demi Kawinkan Gelar Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Jelang Dortmund vs Real Madrid, Perut Niklas Sule Membuncit

Jelang Dortmund vs Real Madrid, Perut Niklas Sule Membuncit

Liga Champions
Penambahan Skuad Copa America 2024, Alejandro Garnacho Diuntungkan

Penambahan Skuad Copa America 2024, Alejandro Garnacho Diuntungkan

Internasional
Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Liga Inggris
Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liga Inggris
Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Liga Inggris
Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Liga Inggris
Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Liga Indonesia
Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Liga Italia
Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com