Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Federer Jadi Petenis Nomor 1 Lagi?

Kompas.com - 09/01/2011, 17:01 WIB

KOMPAS.com — Tak perlu menunggu lama, Roger Federer langsung meraih gelar juara pada turnamen resmi pertama yang diikutinya pada musim 2011. Dengan mahkota juara yang diperolehnya di Doha, Qatar, Federer optimistis bisa kembali ke posisi nomor satu dunia yang saat ini ditempati oleh rivalnya, Rafael Nadal.

Federer menjadi juara di Doha setelah mengalahkan Nikolay Davydenko, Sabtu (8/1/2011) di final, 6-3, 6-4. Gelar ini menjadi yang ketiga kalinya bagi Federer di Doha, setelah dia menjadi juara pada tahun 2005 dan 2006.

Adapun Nadal disingkirkan oleh Davydenko di semifinal setelah tidak bisa tampil maksimal karena flu.

"Rafa punya banyak poin untuk dipertahankan pada tahun ini, tetapi dia terlihat percaya diri. Jadi, akan sulit untuk kembali menjadi petenis nomor satu. Namun, kalau saya bermain seperti di sini, saya punya kesempatan. Anda harus punya sesuatu yang spesial untuk menjadi nomor satu dan saya sudah mempersiapkannya," kata Federer seusai mengalahkan Davydenko.

Dengan tujuh gelar juara yang diperoleh pada tahun lalu, termasuk tiga gelar grand slam, yaitu Perancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka, Nadal memang punya tugas berat pada tahun ini. Setidaknya dia harus mempertahankan, masing-masing, 2.000 poin dari gelar juara yang diperoleh di turnamen grand slam.

Federer sendiri sebenarnya memiliki kesempatan untuk menyamai rekor Pete Sampras yang menempati ranking pertama dunia selama 286 pekan pada tahun lalu, jika saja dia bisa menembus semifinal Perancis Terbuka. Namun, hal ini digagalkan oleh Robin Soderling yang menyingkirkan Federer di perempat final.

Tahun ini, dengan modal juara di Qatar, usaha Federer untuk kembali menjadi petenis nomor satu dunia akan dimulai dengan mempertahankan gelar juara Australia Terbuka yang akan berlangsung di Melbourne, 17-30 Januari.

Di sini, Federer harus mempertahankan 2.000 angka, sedangkan Nadal hanya 360 poin karena tahun lalu terhenti di perempat final, setelah mengundurkan diri karena cedera saat melawan Andy Murray.

Peluang terbesar Federer meraih banyak poin pada tahun ini akan terjadi saat memasuki turnamen tanah liat di Eropa karena dia hanya harus mempertahankan 970 poin, sedangkan Nadal tidak boleh kehilangan 5.000 angka setelah tahun lalu menjadi juara di Roland Garros dan tiga Turnamen ATP World Tour yang menjadi pemanasan Perancis Terbuka.

Lepas dari turnamen tanah liat, Wimbledon yang digelar di All England Club akan menjadi turnamen penting, baik bagi Federer maupun Nadal, karena di turnamen lapangan rumput ini kekuatan mereka cukup berimbang. Dalam delapan tahun terakhir penyelenggaraan, gelar juara Wimbledon berada di tangan kedua pemain. Mereka bahkan bertemu di final tiga kali berturut-turut, yaitu tahun 2006-2008.

Jika juara, Federer akan memperoleh tambahan 1.640 angka karena tahun lalu tersingkir di perempat final setelah kalah dari Tomas Berdych. Angka ini kemungkinan besar bisa mengantarkan petenis Swiss tersebut kembali ke posisi peringkat satu dunia.

"Sudah pasti hal ini sangat menantang dan akan sulit dicapai karena Rafa bermain sangat baik," kata Federer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Liga Indonesia
Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com