Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Mencoba Lagi Menuju Puncak Aconcagua

Kompas.com - 31/12/2010, 21:43 WIB

PLAZA DE MULAS, KOMPAS.com- Tim Ekspedisi 7 Puncak Dunia (7 Summits) mulai melakukan percobaan kedua ke puncak Aconcagua dengan bergerak dari Plaza de Mulas di ketinggian 4.300 meter di atas permukaan laut menuju kamp Nido de Condores (5.400 mdpl), Argentina, Jumat (31/12) pagi waktu setempat atau Jumat petang WIB.

Percobaan kedua ini dilakukan karena hanya tiga pendaki tim ekspedisi yang sebelumnya berhasil mencapai puncak pada 27 Desember lalu.

Rencananya, tim yang terdiri dari Iwan Irawan, Nurhuda, dan wartawan Metro TV Popo Nurakhman ini akan mencapai puncak pada 2 Januari mendatang. Mereka didampingi dua pemandu dari Aymara dan hanya menginap dua malam di kamp Nido de Condores dan kamp Cholera (5.900 mdpl).

Tim yang melakukan percobaan kedua ini gagal pada pendakian pertama menuju puncak pada 27 Desember lalu karena kelelahan fisik. Sebelumnya, dari sembilan anggota tim yang mencoba menuju puncak, hanya tiga yang berhasil, yakni Ardeshir Yaftebbi, Fajri Al Luthfi, dan Martin Rimbawan.

Anggota tim yang melakukan percobaan kedua seharusnya empat orang bersama dengan Gina Afriani, satu-satunya perempuan dalam tim ini. Namun, Gina tidak jadi diberangkatkan karena kondisi kesehatan yang belum memadai.

"Tekanan darah dia rendah, semestinya dia minum lebih banyak tetapi nyatanya tidak," kata Ardeshir, yang juga selaku ketua pendakian, seperti dilaporkan wartawan Kompas Harry Susilo yang menyertai tim.

Selain pendaki yang berangkat menuju puncak, sisa anggota tim lainnya akan menunggu di Puente del Inca untuk efisiensi. Komunikasi akan dilakukan setiap hari dengan anggota tim lewat radio komunikasi di Plaza de Mulas untuk mengetahui perkembangan kondisi pendakian dan kesehatan tim.  

Kondisi cuaca di Aconcagua dalam beberapa hari terakhir terus bersalju dengan suhu bisa mencapai minus 15-20 derajat celcius. Sebegai gambaran, suhu di Camp Cholera pada 27 Desember lalu saat diguyur hujan salju mencapai minus 17 derajat Celcius. Untuk itu, tim diimbau oleh pemandu untuk membawa kaos kaki dan sarung tangan tambahan.

Ketua Harian Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia Yoppi Rikson Saragih mengatakan, tim yang diberikan kesempatan mendaki dalam percobaan kedua ini agar tetap dapat memenuhi syarat untuk menjadi seven summiter Indone sia. Sebab, pendaki yang telah gagal dalam mencapai satu puncak tidak akan dilibatkanlagi dalam pendakian menuju puncak berikutnya.  

Iganacio Contreras, pemandu dari Aymara yang mendampingi tim, mengatakan, tim hanya dapat diberi kesempatan mendaki menuju puncak pada 2 Januari mendatang seperti apapun cuacanya. Jika dalam tanggal tersebut, tim memutuskan urung mendaki karena cuaca buruk, maka pihak Aymara tidak akan memberikan hari tambahan menuju puncak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com