KOMPAS.com - Sebuah fakta terungkap mengenai kondisi Mark Webber di pengujung Formula 1 (F1) musim 2010. Ternyata, pebalap Red Bull Racing tersebut membalap dengan kondisi patah bahu di empat seri terakhir, akibat kecelakaan sepeda gunung setelah GP Jepang pada 9 Oktober.
Webber, yang saat kecelakaan itu berstatus pemimpin klasemen sementara, terus menjaga rahasia tersebut kepada timnya. Pebalap Australia tersebut baru memberitahukannya kepada publik dalam sebuah buku baru yang baru dia dipublikasikan.
Webber mengatakan bahwa dia menderita cedera tersebut setelah bertabrakan dengan seorang temannya--di mana dia untuk pertama kalinya mengendarai sepeda gunung sejak patah kaki dan bahu dalam sebuah kecelakaan di Tasmania pada akhir 2008.
Dalam bukunya, 'Mark Webber Up Front', Webber mengutarakan bahwa dia memerlukan suntikan pra-balapan, untuk menghilangkan ataupun mengurangi rasa sakit akibat cederanya.
"Pada Minggu pagi sebelum (GP Jepang di) Suzuka, saya untuk pertama kalinya menunggang sepada gunung sejak kecelakaanku di Tasmania pada akhir 2008," demikian pernyataan Webber kepada BBC, dalam intisari bukunya itu.
"Saya mengendarainya dengan seorang teman baikku. Tiba-tiba, dia jatuh tepat di sebelah kanan depanku dan saya tidak bisa menghindar. Saya menderita patah tulang pada bahu kanan.
"Suzuka merupakan trek yang brutal, sehingga merupakan sebuah berkah bahwa cuaca Jepang memberikan saya sebuah hari istirahat pada Sabtu (ketika kualifikasi), dan suntikan pra-balapan juga membantu. Pada akhirnya, kami melewati akhir pekan dengan baik."
Pada balapan tersebut, Webber finis di posisi dua, di belakang rekan setimnya Sebastian Vettel. Tetapi pada seri berikutnya di Korea, Webber tak bisa menyelesaikan lomba karena kecelakaan, akibat kehilangan kontrol dalam balapan kondisi basah tersebut.
Webber akhirnya gagal jadi juara dunia, setelah di seri terakhir menuai hasil buruk. Dia kalah bersaing dengan Vettel, yang justru tampil sangat konsisten di beberapa seri terakhir, termasuk menjuarai GP Abu Dhabi, yang memastikan dirinya merengkuh gelar pertama sepanjang kariernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.