Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Federer yang Terbaik

Kompas.com - 30/11/2010, 03:22 WIB

London, Kompas - Meski dinilai bukan musim yang baik, Roger Federer menutupnya dengan gemilang. Dia merebut juara turnamen tutup tahun Barclays ATP World Tour Finals 2010. Di partai final yang cenderung hambar, Federer menghentikan ambisi petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal.

Bertanding di O2 Arena, London, Minggu (28/11) Federer menang 6-3, 3-6, 6-1. ”Sulit melukiskan perasaan saya setelah melalui musim yang melelahkan ini. Saya butuh istirahat sekarang,” ujar Federer. ”Yang pasti saya sangat bahagia karena melalui pekan yang luar biasa dari awal sampai akhir.”

Pada final nomor ganda, pasangan Kanada/Serbia, Daniel Nestor dan Nenad Zimonjic, mengukuhkan diri sebagai yang terbaik dengan mengalahkan ganda India/Belarus, Mahesh Bhupati/Max Mirnyi, 7-6 (6), 6-4. Ini merupakan gelar kedua pasangan Nestor/Zimonjic pada turnamen tutup tahun setelah sebelumnya pada 2008.

Bertajuk ”The Ultimate Finale” karena mempertemukan dua petenis paling tinggi peringkatnya, laga Nadal dan Federer nyaris tanpa drama. Meski masing-masing mencoba mengeluarkan segala kemampuan terbaik, nyaris tidak ada momen spesial. Secara umum, Federer yang lebih fasih bermain di lapangan keras lebih dominan, terutama dalam penempatan servis pertama yang menyudut di sisi pengembalian backhand Nadal.

Nadal—yang dari babak round robin tak terlalu mantap penampilannya, terutama saat menghadapi Andy Roddick dan Andy Murray di semifinal—kehilangan momentum di poin penting yang membuatnya patah servis di game kedelapan set pertama dan game keempat set ketiga. Sesekali pukulan andalannya, forehand inside out, memang memberikan angka, tetapi pemuda asal Manacor, Spanyol, itu terlalu banyak membuang angka akibat unforced error dari sisi backhand.

Sempat menekan dan mendapat angin dengan memaksa Federer melakukan running forehand, Nadal benar-benar tak berkutik ketika sang maestro Swiss itu berbalik menekannya lewat pukulan forehand yang tajam dan tipis di bibir jaring.

Federer yang sejak round robin tidak pernah kehilangan satu set pun sangat cerdik dengan tidak membiarkan Nadal merajalela dengan forehand-nya yang punya tingkat putaran (spin) sangat tinggi. Dengan determinasinya yang luar biasa, baik di garis belakang maupun menyerang, Federer memaksa Nadal membuat kesalahan sendiri. Servis Federer, terutama dari sisi deuce court yang selalu melebar ke arah backhand Nadal, juga menjadi poin penting kemenangannya di malam yang sangat dingin itu.

Kunci kemenangan Federer terjadi pada game keempat set ketiga saat berhasil memaksakan deuce dan mendapat dua winner dari dua pukulan indah yang tajam menghunjam lapangan permainan Nadal.

Selain cerdiknya Federer, Nadal pun tampak tidak all-out di beberapa momen penting. Petenis berusia 24 tahun itu seakan kehabisan energi untuk mengimbangi Federer yang lima tahun lebih tua. Namun, Nadal membantah dia terlalu letih. ”Bukan itu alasan kekalahan saya. Federer bermain fantastik dan agresif di permukaan yang dia sukai. Saya memang kalah hari ini,” papar Nadal.

Meski hambar, pertemuan antara Nadal dan Federer merupakan final ideal karena keduanya memang paling konsisten dalam tiga musim terakhir, selain menjadi peringkat pertama dan kedua dunia. Bahkan, mereka adalah pemegang 21 gelar grand slam dari 23 gelar terakhir. Federer menyabet 12 gelar, sementara Nadal mendapatkan 9 gelar. Mereka juga bergantian sebagai petenis peringkat pertama dalam tujuh tahun terakhir. Dan ini adalah untuk pertama kalinya sejak 1993, final yang mempertemukan dua petenis tidak terkalahkan di babak round robin.

Final antara dua petenis yang disebut-sebut punya rivalitas paling indah dalam sejarah olahraga modern ini juga mencatat sejarah lain. Inilah untuk pertama kalinya dalam 24 tahun, dua petenis peringkat pertama dan kedua berjumpa di laga puncak akhir tahun. Dua petenis terakhir dengan status istimewa ini adalah Ivan Lendl dan Boris Becker pada 1986.

Selain merebut hadiah 1,6 juta dollar AS, Federer yang memainkan finalnya yang keenam di turnamen tutup tahun juga menorehkan sejarah sebagai pemain ketiga dalam 41 tahun sejarah turnamen sebagai pemain yang membukukan lima gelar.

(Anton Sanjoyo, dari London)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Liga Inggris Pekan Ke-38: Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Jadwal Liga Inggris Pekan Ke-38: Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Liga Inggris
Skenario Juara Liga Inggris: Persaingan Man City-Arsenal, Selisih Gol Bisa Krusial

Skenario Juara Liga Inggris: Persaingan Man City-Arsenal, Selisih Gol Bisa Krusial

Liga Inggris
Lisensi Klub PSSI: Arema FC Terima Hasilnya, Catatan untuk Persebaya

Lisensi Klub PSSI: Arema FC Terima Hasilnya, Catatan untuk Persebaya

Liga Indonesia
Persib Vs Bali United: Mimpi Dedi Kusnandar Sang Bocah Lokal

Persib Vs Bali United: Mimpi Dedi Kusnandar Sang Bocah Lokal

Liga Indonesia
Ada Target Baru untuk Shin Tae-yong

Ada Target Baru untuk Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Ronaldo Atlet dengan Bayaran Tertinggi, Ada di Atas Lionel Messi

Ronaldo Atlet dengan Bayaran Tertinggi, Ada di Atas Lionel Messi

Sports
Juventus Tensi Tinggi, Allegri Segera Ditendang Pergi Usai Raih Trofi

Juventus Tensi Tinggi, Allegri Segera Ditendang Pergi Usai Raih Trofi

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024: Gregoria Siap Beraksi, Indonesia Pastikan Semifinal

Jadwal Thailand Open 2024: Gregoria Siap Beraksi, Indonesia Pastikan Semifinal

Badminton
Jay Idzes Fokus Bawa Venezia ke Serie A, Siap Bela Timnas Indonesia

Jay Idzes Fokus Bawa Venezia ke Serie A, Siap Bela Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Como Si Pencuri Hati, Desain Fabregas Si Arsitek Cerdas

Como Si Pencuri Hati, Desain Fabregas Si Arsitek Cerdas

Liga Italia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Tanzania, Laga Persiapan Lawan Irak dan Filipina

Jadwal Timnas Indonesia Vs Tanzania, Laga Persiapan Lawan Irak dan Filipina

Timnas Indonesia
Hasil Almeria Vs Barcelona, Dwigol Pemuda 21 Tahun Bawa Barca Menang

Hasil Almeria Vs Barcelona, Dwigol Pemuda 21 Tahun Bawa Barca Menang

Liga Spanyol
Link Live Streaming Almeria Vs Barcelona, Kickoff 02.30 WIB

Link Live Streaming Almeria Vs Barcelona, Kickoff 02.30 WIB

Liga Spanyol
Dua Ton Durian untuk 5000 Pelari

Dua Ton Durian untuk 5000 Pelari

Liga Indonesia
Era Baru Kompetisi Klub Asia, Persib Lolos Lisensi AFC Champions League 2

Era Baru Kompetisi Klub Asia, Persib Lolos Lisensi AFC Champions League 2

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com