Pencinta balap sepeda masih ingat ketika pada Tour de Jabar 2005 Tonton Susanto menuntaskan lomba dengan menjadi pebalap terdepan. Dengan itu, Tonton memantapkan dirinya memiliki kemampuan lebih di lintasan tanjakan.
Tonton juga membuktikan kemampuannya pada lomba multi-tahapan semacam di Malaysia. Selain Tonton, muncul pula nama lain yang masih sering muncul di lomba balap sepeda dalam negeri, Dadi Suryadi.
Tonton dan Dadi menjadi contoh produk pembinaan
Namun jauh sebelum itu, Jawa Barat memang dikenal sebagai penyumbang pebalap sepeda terbanyak untuk nasional. Sebutlah nama Aming Priyatna, Munaip Saleh, Hendrick Brocks, hingga Wahyu Wahdini (alm).
Mantan pebalap sepeda nasional dan juga salah satu pengurus Pengda ISSI Jawa Barat, Puspita Mustika, mengatakan, banyaknya kontribusi pebalap sepeda dari Jawa Barat di tingkat nasional terjadi karena para pebalap sepeda Jawa Barat memiliki kemauan keras untuk berlatih. ”Rata-rata, mereka jagoan tanjakan di pegunungan,” ujar Puspita.
Selain ada satu kejuaraan nasional yang melombakan lintasan tanjakan, juga ada lomba reguler, seperti Tour de Jabar, sebelum akhirnya mati suri sejak tahun 2005.
Ketua Umum PB ISSI Phanny Tanjung menilai, Jawa Barat pernah menjadi kiblat balap sepeda nasional. Namun, terus menurun karena tidak banyak lomba yang digelar. Padahal, lomba balap sepeda merupakan pembangkit motivasi pebalap-pebalap muda.
”Namun, beberapa tahun terakhir balap sepeda mulai bangkit dengan munculnya gaya hidup bersepeda. Komunitas pesepeda itu mengangkat pamor balap sepeda sehingga memudahkan untuk mencari dukungan sponsor,” ujar Phanny.
Komunitas sepeda itu merupakan embrio untuk memunculkan pebalap muda. Tren ini terus berkembang di seluruh Indonesia. Pemerintah daerah pun semakin banyak yang menggelar lomba balap sepeda yang digabung dengan promosi pariwisata. ”Kalau tahun ini Tour de Jabar hidup kembali, itu bagus. Apalagi, Jawa Barat kini memiliki klub balap sepeda yang terus berkembang. Harapannya, selain muncul pebalap baru juga akan muncul tim balap sepeda kuat seperti Polygon Sweet Nice di Jawa Timur,” ujar Puspita.
Direktur Perlombaan Tour de Jabar Dimyati Warsajaya mengatakan, sesuai target Pengda ISSI Jawa Barat, Tour de Jabar 2010 salah satunya bertujuan menghidupkan kembali lomba dan mempertahankan gelar Jawa Barat sebagai kiblat balap sepeda nasional. Setidaknya, Jawa Barat tetap akan dilirik sebagai gudang atlet dan pelatihan balap sepeda.