Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu Tapanuli Isi Penutupan Asian Games

Kompas.com - 28/11/2010, 06:23 WIB

GUANGZHOU, KOMPAS.com - Pesta olahraga bangsa-bangsa Asia, Sabtu (27/11/2010) malam, ditutup dengan upacara meriah di Sungai Mutiara, sungai besar yang membelah kota Guangzhou, China. Salah satu lagu yang dipersembahkan dalam acara tersebut berasal dari Tapanuli, Indonesia, yang berjudul ”Butet” yang dibawakan oleh grup Gita Nusantara.

Indonesia yang diwakili kesenian Tapanuli itu menjadi salah satu pengisi acara penutupan Asian Games XVI-2010. Sebelumnya, acara diisi oleh kesenian dari India, Jepang Kazakhstan, Mongolia, dan Lebanon serta para penyanyi ternama tuan rumah yang membawakan lagu ”Bersinar Kembali”.

Asian Games 2010 ditutup dalam situasi keprihatinan akibat ancaman perang terbuka di Semenanjung Korea. Namun, Presiden Dewan Olimpiade Asia Sheikh Ahmad al-Fahad al-Sabah menegaskan, situasi tersebut tetap tidak mampu mencederai citra perdamaian yang dipancarkan oleh Asian Games 2010.

”Atlet Korea Utara dan Korea Selatan berdiri berdampingan untuk bertanding sekalipun terjadi masalah di negeri mereka,” ujar Al-Sabah, yang berasal dari Kuwait, dalam jumpa pers penutupan Asian Games 2010, Sabtu kemarin.

Asian Games 2010, yang merupakan penyelenggaraan ke-16 sejak Asian Games pertama di New Delhi tahun 1951, berakhir dengan kembali menegaskan betapa China sungguh-sungguh raksasa dari Asia. Berkekuatan 1.400 lebih atlet, kontingen China memborong 199 emas, 119 perak, dan 98 perunggu. China pun menjadi juara umum.

Posisi kedua dihuni Korea Selatan dengan 76 emas, 65 perak, dan 91 perunggu. Jepang, yang pada masa dulu merajai Asian Games, bertengger di posisi ketiga dengan 48 emas, 74 perak, dan 94 perunggu.

Kinerja mengagumkan China itu terjadi dua tahun setelah mereka untuk pertama kalinya dalam sejarah memuncaki daftar perolehan medali olimpiade. Pada Olimpiade 2008 yang digelar di Beijing itu, posisi kedua dihuni Amerika Serikat yang sebelumnya hampir selalu memimpin perolehan medali.

Di sejumlah cabang olahraga Asian Games, antara lain loncat indah, tenis meja, dan bola basket, China menyapu bersih medali emas yang diperebutkan. Namun, dalam jumpa pers, kemarin, ketua kontingen China, Duan Shijie, menyatakan bahwa sukses dalam Asian Games bukan jaminan China akan sukses lagi dalam Olimpiade 2012. China akan kembali bekerja keras untuk menghadapi Olimpiade 2012.

Indonesia

Setelah hanya mengantongi dua emas pada Asian Games 2006 di Qatar, Indonesia mendapat empat emas dalam Asian Games 2010. Kontingen Indonesia juga meraih 9 perak dan 13 perunggu di China.

Tiga dari empat medali emas Indonesia diperoleh dari cabang dayung, yakni nomor perahu naga 1.000 meter putra, 500 meter putra, dan 250 meter putra. Satu emas lain diperoleh ganda putra bulu tangkis, Markis Kido/Hendra Setiawan.

Indonesia menempati posisi ke-15. Dua negara Asia Tenggara yang berada di atas Indonesia adalah Thailand dan Malaysia. Pada Asian Games 2006, Indonesia menempati posisi ke-22 dan ada lima negara Asia Tenggara yang menempati posisi lebih baik ketimbang Indonesia.

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi A Mallarangeng dan Ketua Umum KONI Rita Subowo berulang kali menyatakan Asian Games 2010 bukan target utama Indonesia. Target utama justru di SEA Games pada tahun depan. Dalam SEA Games yang akan digelar di Jakarta dan Palembang itu, Indonesia menargetkan diri menjadi juara umum.

Haixinsha

Sama seperti saat upacara pembukaan pada 12 November, upacara penutupan Asian Games 2010 juga dipusatkan di Haixinsha, sebuah pulau kecil di Sungai Mutiara. Dengan menempatkan sungai tersebut sebagai panggung utama dan gedung-gedung di sekitarnya sebagai latar belakang, upacara penutupan, antara lain, menampilkan tari-tarian yang mewakili sejumlah kebudayaan di Asia, seperti Melayu, Jepang, dan India. Semua tarian kolosal itu berlangsung di bawah kaldron Asian Games 2010.

Setelah Al-Sabah menyatakan Asian Games 2010 ditutup, upacara pun dilanjutkan dengan menaikkan bendera Korea Selatan. Kota Incheon di Korsel akan menjadi tuan rumah Asian Games 2014. Seni pertunjukan yang disiapkan Incehon pun mendapat kesempatan untuk tampil di panggung di hadapan tribune penonton di Pulau Haixinsha.

Dengan rombongan atlet dari 45 negara Asia berkumpul di bawah empat kaki kaldron, api kaldron dimatikan. Asian Games 2010 yang menjadi ajang kisah heroik maupun kesedihan para pahlawan olahraga berakhir. (A Tomy Trinugroho/ Korano Nicolash LMS/ Helena F Nababan, dari Guangzhou, China)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com