Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Asian Games

Kompas.com - 28/11/2010, 02:45 WIB

Perunggu yang dikantongi atlet takraw Husni Uba dan kawan-kawan dari nomor ganda putra pada Jumat lalu merupakan medali terakhir Indonesia dalam Asian Games 2010. Di pesta olahraga antarnegara Asia yang ditutup pada Sabtu kemarin itu, Indonesia mendulang 4 emas, 9 perak, dan 13 perunggu. Indonesia pun menempati urutan ke-15 dalam daftar perolehan medali.

Perolehan kontingen Indonesia dalam Asian Games kali ini lebih baik ketimbang empat tahun silam di Qatar. Waktu itu, Indonesia hanya mendapat 2 emas, 3 perak, dan 15 perunggu. Indonesia pun menempati posisi ke-22 ketika itu.

Dibandingkan dengan kinerja kontingen negara Asia Tenggara lainnya, kinerja Indonesia di Guangzhou, China, juga membaik. Dalam Asian Games 2006, Indonesia berada lebih rendah ketimbang Thailand (urutan ke-5), Malaysia (11), Singapura (12), Filipina (18), dan Vietnam (19). Kali ini, hanya Thailand dan Malaysia yang berada di atas Indonesia. Thailand bertengger di posisi ke-9 dengan 11 emas, 9 perak, dan 32 perunggu, sedangkan Malaysia berada di posisi ke-10 dengan 9 emas, 18 perak, dan 14 perunggu.

Membandingkan kinerja Indonesia dengan kinerja negara Asia Tenggara lainnya sangat penting karena Indonesia menargetkan menjadi juara umum pada SEA Games tahun depan. Asian Games 2010 pun menjadi salah satu sarana untuk memetakan kekuatan negara-negara Asia Tenggara. Perbaikan perolehan medali dalam Asian Games 2010 pun harus dilihat sebagai sasaran antara.

Regenerasi

Selama kontingen Indonesia berlaga di Guangzhou, persoalan regenerasi atlet yang macet kembali jelas terlihat di sejumlah cabang. Persoalan ini rasanya bisa mengganjal Indonesia dalam SEA Games 2011. Di cabang bulu tangkis, misalnya, Taufik Hidayat masih saja menjadi andalan. Padahal, sudah sewajarnya ada pebulu tangkis lebih muda dari dia yang mampu menjadi tumpuan di sektor tunggal putra.

Tim bulu tangkis Indonesia pun tidak berhasil merebut medali tunggal putra karena Taufik kalah di perempat final. Sony Dwi Kuncoro, yang diharapkan bisa menggantikan Taufik, langsung kandas di babak pertama. Malaysia mendapat perak di nomor ini lewat Lee Chong Wei.

Hal serupa terjadi di bagian putri, yang hanya mendapat medali perunggu di nomor beregu. Sebagai perbandingan, tim putri Thailand membawa pulang perak dari nomor yang sama.

Persoalan regenerasi kembali sangat terlihat di cabang layar. Atlet yang sudah beberapa kali mengikuti SEA Games dan Asian Games, I Gusti Made Oka Sulaksana, lagi-lagi menjadi andalan. Ia memang tidak mengecewakan karena akhirnya mendapat perak setelah sebelumnya sangat berpeluang merebut emas. Namun, sampai kapan Indonesia akan terus berharap dari Oka. Pengurus Besar Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia harus lebih aktif membina atlet muda dan tidak hanya berharap dari atlet yang sudah jadi.

Di cabang layar Asian Games 2010, dengan satu perak, Indonesia pun hanya menempati posisi kedelapan. Thailand, Singapura, dan Malaysia berada di posisi kedua, keempat, dan ketujuh. Thailand yang meraup 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu bersaing ketat dengan China di posisi pertama (4 emas, 2 perak, 4 perunggu).

Kita memang patut merasa gembira dengan perbaikan kinerja Indonesia pada Asian Games 2010. Namun, di satu sisi, kita juga patut prihatin. Persoalan regenerasi yang macet masih saja terlihat mencolok. Selain itu, kinerja kita di cabang yang memperebutkan begitu banyak medali juga tidak menggembirakan dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. (A Tomy Trinugroho dari Guangzhou, China)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com