JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo akhirnya secara khusus meminta maaf atas kemacetan di Jakarta. Namun, hal tersebut disampaikan kepada para delegasi kota-kota besar di Asia dan Eropa yang hadir dalam Pertemuan Asia-Eropa atau Asia-Europe Meeting untuk para gubernur dan wali kota di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (28/10/2010).
"Saya minta maaf untuk kemacetan yang Anda alami di Jakarta selama di sini. Ini karena makin banyaknya orang yang hidup di kota ini dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat," ungkap Foke, begitu panggilan akrab Fauzi Bowo, di depan para delegasi kota.
Foke melemparkan permohonan maaf ini saat membahas padatnya lalu lintas transportasi di Jakarta belakangan ini. Jumlah kendaraan roda empat dan roda dua yang tumpah di jalanan meningkat. Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah terus mengusahakan pembangunan transportasi massal.
"Kami sedang berusaha untuk membangun mass rapid transportation. Selain kereta rel listrik, saat ini, sudah ada 10 koridor busway," tambah pria yang mengusung slogan 'Serahkan pada Ahlinya' saat pemilihan gubernur.
Kemacetan di Jakarta disebabkan tak berimbangnya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dengan pengembangan jaringan jalan. Hingga Juli 2010, pemerintah kota mencatat jumlah kendaraan roda dua dan empat di Jakarta sebanyak 6,7 juta unit, dengan pertumbuhan 1.172 unit per hari.
Sementara itu, panjang jalan di Jakarta 7.650 kilometer dengan pertumbuhan panjang jalan yang hanya 0,01 persen per tahun. Jumlah kendaraan pribadi tercatat lebih banyak dibanding kendaraan umum. Dari total jumlah kendaraan itu, 98 persennya adalah kendaraan pribadi, sisanya angkutan umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.