JAKARTA, KOMPAS - Tim voli pantai nomor satu China, Wu Penggen/Xu Linyin, masih terlalu tangguh untuk pasangan tim Indonesia 1, Andy Ardiansyah/ Koko Prasetyo. Pada babak final Kejuaraan Tianliheng Voli Pantai Asia di Haikou, China, Minggu (24/10), Wu/Xu menekuk Andy/ Koko 2-0 (21-18, 21-16).
Wu/Xu, dua kali juara dunia voli pantai, mematahkan smes-smes Andy dan Koko dengan blocking yang akurat. Menurut Koko ketika dihubungi, blocking menjadi kekuatan pasangan China yang berpostur lebih tinggi. Plus kesalahan yang kerap dibikin sendiri oleh tim Indonesia 1, poin Wu/Xu makin bertambah dan membuat Andy/Koko harus bekerja ekstrakeras.
”Karena ngos-ngosan, konsentrasi kami pun goyah. Kami menjadi tidak fokus,” kata Koko.
Untuk bisa menumbangkan tim China, lanjut Koko, ia dan Andy harus bermain sempurna, tidak boleh ada kesalahan. Blocking harus dilawan dengan permainan taktis.
”Kami kini tahu bakal lawan nanti di Asian Games. Mereka sebetulnya tidak terlalu istimewa. Dua hal yang pantas diwaspadai, blocking mereka plus pengalaman bertanding yang jauh lebih banyak,” ujarnya.
Soal pertahanan dan servis, tim China juga memiliki kelemahan. Passing juga tidak terlalu istimewa. ”Kami sempat ambil empat kali servis karena pertahanan mereka lemah. Itu kami catat betul,” sambung Koko.
Intinya, Andy dan Koko yakin, tim kuat China ini bisa diimbangi. ”Jam terbang memang tidak dibohongi. Mereka kerap mengikuti tur dunia, sementara kami jarang sekali,” ujar Koko.
Pelatih voli pantai nasional, Slamet Mulyanto, mengatakan, masih ada waktu untuk berlatih dan membalas kekalahan itu di ajang Asia Games. (IVV)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.