PHILLIP ISLAND, KOMPAS.com - Tulisan ini tak bermaksud mengulas detail soal hal-hal teknis yang terdapat di paddock Fiat Yamaha di Sirkuit Phillip Island, Melbourne, Australia, termasuk teknologi mesin sepeda motor yang dikendarai pebalap dari Fiat Yamaha Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Sebaliknya, melalui tulisan ini, saya ingin berbagi sedikit cerita mengenai kesibukan yang terjadi di paddock Fiat Yamaha menjelang pertandingan balap seri MotoGP di kejuaraan Iveco Australia Grand Prix pada Minggu (17/10/2010) lalu.
Kebetulan, Kompas.com mendapatkan kesempatan melihat lebih dekat paddock Fiat Yamaha atas undangan Yamaha Indonesia. Pada hari Minggu sekitar pukul 08.00 waktu setempat, Kompas.com dan beberapa media lainnya berangkat menuju Phillip Island dari Melbourne.
Perjalanan menuju Phillip Island yang biasa ditempuh sekitar 90 menit molor menjadi 120 menit. Maklum, pada hari terakhir pertandingan seri MotoGP, banyak pecinta olahraga MotoGP yang berbondong-bondong menuju Phillip Island sehingga sempat terjadi kemacetan di sekitar lokasi acara.
Singkat cerita, Kompas.com tiba di Phillip Island sekitar pukul 10.00. Cuaca dingin yang menusuk tulang langsung menyambut rombongan dari Yamaha Indonesia. Desiran angin turut menurunkan suhu dan membuat sebagian anggota rombongan menggigil. Namun, hal ini tak mengurangi antusias kami menonton MotoGP.
Rombongan pun langsung bergegas menuju paddock Fiat Yamaha melalui Pintu 7. Setibanya di paddock Fiat Yamaha, rombongan langsung disambut salah seorang manajer paddock. Laura namanya. Laura pun segera mempersilakan rombongan masuk melalui pintu belakang paddock.
Sementara itu halaman pintu depan paddock telah dipadati para fans kedua pebalap tersebut. "Silakan masuk," ujar Laura sambil tersenyum kepada rombongan Indonesia.
Paddock Fiat Yamaha yang didominasi warna biru itu. Begitu masuk, paddock yang seukuran kira-kira 3 meter x 10 meter dipenuhi oleh beberapa teknisi yang tengah melakukan pekerjaannya.
Begitu masuk lebih dalam, Kompas.com sempat bertemu dengan pebalap Jorge Lorenzo yang tengah sibuk melakukan koordinasi timnya guna mempersiapkan pertandingan sore nanti. Namun, tak seperti publik figur kebanyakan, Lorenzo, begitu disapa rombongan media Indonesia, langsung menyapa balik dan melemparkan senyum.
Setelah beberapa saat kami melihat motor yang tengah dipersiapkan untuk kejuaraan MotoGP, Laura memberi kabar bahwa kami dapat berfoto dengan Lorenzo. Sontak, kami semua melonjak kegirangan. Maka, sekitar 10 menit kemudian, Lorenzo menghampiri kami di depan paddock Fiat Yamaha.
Ada perasaan bangga karena kami adalah satu-satunya rombongan yang berhasil masuk ke dalam paddock. Sementara itu, puluhan atau bahkan ratusan penggemar menanti setia di halaman paddock. Namun toh, ada pula perasaan bersalah yang mengganjal di hati karena rombongan kami menghalangi para penggemar Lorenzo dan Rossi yang ingin mengabadikan kesibukan keduanya di paddock. Tapi, apa boleh buat.
Begitu Lorenzo menghampiri, kami pun langsung mengajaknya bersalaman. Setelah itu, seperti rencana, kami pun langsung berfoto bersama. Cheeseeee...
Usai berfoto dengan Lorenzo, Laura sempat memberi informasi bahwa kami juga dapat berfoto dengan Rossi. Lagi-lagi, kami pun kegirangan. Kapan lagi kami bisa berfoto bersama salah satu pebalap MotoGP terbaik saat ini. Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya Rossi, yang sedari tadi sibuk berkoordinasi dengan tim teknisnya, menghampiri kami. Kami pun bersalaman.
Sosok pebalap asal Italia ini terlihat ramah. Bahkan, ketika berfoto bersama, Rossi tak segan-segan merangkul bahu kami. Usai berfoto, Rossi pun kembali ke kesibukannya menjelang pertandingan MotoGP.
Setelah puas memandangi dan mengagumi motor para pebalap dunia yang diparkir di dalam paddock, Laura pun akhirnya mengantar kami keluar dari paddock Fiat Yamaha. Sejatinya, paddock memang harus steril dari orang-orang yang tak berkepentingan.
Di luar paddock Fiat Yamaha, kami pun berbaur dengan para penggemar MotoGP yang setia menanti para pebalap kelas dunia itu keluar. Saat Rossi dan Casey Stoner dari tim Ducati, keluar dari paddock, keduanya langsung dikerubuti para fans yang hendak meminta tanda tangan di aksesoris motor mereka atau sekedar berfoto bersama.
Tentu, diperlukan usaha ekstra keras karena harus bersaing dengan sesama fans. Tak terasa, waktu telah menunjukkan pukul 15.00. Kami pun segera bergegas menuju tribun untuk menyaksikan pertandingan MotoGP. Stoner, pebalap tuan rumah, menjadi penguasa Iveco Australia Grand Prix untuk keempat kalinya.
Nah, khusus untuk Anda yang hendak menonton pertandingan serupa pada tahun 2011 di Phillip Island, tak ada salahnya memerhatikan tips-tips ringan di bawah ini.
1. Urusi dokumen-dokumen travel jauh-jauh hari sebelum pertandingan. Pengurusan visa dapat memakan waktu hingga dua minggu. Tentunya, semakin cepat Anda mendapatkan visa, lebih besar kemungkinan Anda mendapatkan harga tiket yang lebih terjangkau.
2. Sebaiknya berangkat sekitar 2 hari sebelum pertandingan MotoGP dimulai sehingga Anda memiliki waktu untuk beristirahat. Misalnya, jika final MotoGP berlangsung hari Minggu, maka Anda sebaiknya berangkat pada hari Jumat. Waktu tempuh Jakarta-Melbourne adalah sekitar enam jam. Antara Jakarta dan Melbourne memiliki perbedaan waktu sekitar empat jam.
3. Pastikan Anda membawa jaket tebal, syal, jas hujan, dan lainnya, yang dapat melindungi tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.