Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MF Siregar dan Kejayaan Renang Indonesia

Kompas.com - 03/10/2010, 22:03 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Mangombar Ferdinand Siregar telah menghadap penciptanya, Minggu (3/10). Banyak yang mengenal beliau sebagai teknokrat olahraga, arsitek keberhasilan medali emas olimpiade Barcelona 1992 dan orang dalam kepengurusan.

Namun dalam perjalanan hidupnya selama 82 tahun, Siregar telah menapakan tangan dinginnya di banyak cabang olahraga, termasuk renang. Dalam tahap keterpurukan olahraga renang dibandingkan pada masa lalu biarlah kita mengenang tangan dingin Siregar di sejarah renang Indonesia. Berikut kenangan seorang yang pernah mengenal dekat.

Sebagai pencinta olahraga saat usia belasan, saya mengetahui (belum mengenal) MF Siregar sebagai otak keberhasilan perenang-perenang Indonesia yang menguasai SEA Games Kuala Lumpur tahun 1977. Program yang dibuatnya telah menggemparkan dengan membawa pulang 33 medali emas,  menyapu bersih semua emas di nomor-nomor putra. Para Pembina renang Filipina terkejut. Singapura, Malaysia, dan Thailand tak bisa lagi berucap.

Filipina yang di pesta olahraga Asia Tenggara saat masih bernama SEAP Games sebelumnya menguasai kolam renang, langsung menjiplak program renang yang diterapkan MF Siregar sebagai kepala pelatih renang nasional. Ketika itu, MF Siregar tak tanggung-tanggung menyeleksi perenang-perenang usia muda (13-15) untuk dikirim ke AS khusus dipersiapkan untuk jangka panjang.

Setahun kemudian, Filipina pun melakukan program yang sama. Keberhasilan Kristiono Sumono, Gerald HP Item, John D Item, Lukman Niode cs membuat MF Siregar bersama ketua umum PRSI saat itu, Dadang Suprayogi, langsung diceburkan di kolam renang Malaysia, dan begitu naik dari kolam MF Siregar langsung berujar, “darah saya adalah darah renang.”

PRSI di tangan MF Siregar adalah PRSI dalam masa keemasan. Bersama adiknya, alm. Othman Siregar, kemudian ia meneruskan kejayaan-kejayaan renang nasional. Sampai akhirnya, banyak orangtua perenang beranggapan kalau anaknya mau berhasil sebaiknya ditangani oleh MF Siregar, atau setidaknya sang adik (yang sebenarnya tak pernah akur ini).

Dua belas tahun kemudian, setelah menjadi wartawan olah raga, akhirnya saya bertemu juga dengan MF Siregar untuk pertama kalinya di Kolam Renang Ancol. Saat itu, MF Siregar sudah dikenal sebagai teknokrat olahraga dan menjadi asisten Menpora. Namun, baginya renang memang segalanya sehingga ia pun tetap hadir menyaksikan lomba renang tingkat pemula di kolam renang itu.

“Oom MF,” begitu saya selalu menyapanya, saat itu bercerita tentang perkembangan renang di negara-negara sosialis bahwa bakat renang seorang anak sudah bisa dilihat sejak bayi. Saat itu masih tahun 1989, namun Oom MF bisa memperlihatkan data dan foto-foto bagaimana pembinaan dini para perenang di Jerman Timur maupun Uni Soviet. “Kita sebenarnya bisa juga melakukan seperti itu, nanti gue kasih buku tentang step-step pelatihan dini itu,”katanya.  Benar, kemudian Oom MF memberikan foto kopian dari buku itu.

Suatu hari saat saya berkunjung ke rumahnya di Kemanggisan, ia memanggil saya agar mendekat,” Tyas…kamu tahu,” katanya serius. “Hanya sedikit saja orang yang begitu mencintai renang di Indonesia ini. Tapi, dari sedikit orang itu rata-rata mereka adalah orang yang berdedikasi,” tuturnya.  “Gue terus terang sering kangen pengen ngelatih lagi di kolam renang, karena itu gue masih sering dateng ke klub tempat Liza melatih di Tirta Taruna saat subuh.”

Walau tak pernah mengakui soal ketidaksamaan visinya dengan adiknya, Othman Siregar, yang saat itu duduk sebagai pelatih kepala di PRSI, namun Oom MF sangat menghargai adiknya. Sang adik yang telah lebih dulu meninggal dunia karena serangan jantung (dan kabarnya dikarenakan seringnya ia selalu berdebar menunggui anak-anak asuhnya berlomba di perlombaan-perlombaan besar), memang justru dikenal lebih keras dan pendiam.

Sampai suatu hari Oom MF membisikkan sesuatu pada saya, saat kepengurusan PB PRSI dipegang oleh Ginanjar Kartasasmita. “Tyas sini….enggak bisa renang didiamkan terus seperti ini. Ada yang salah,” katanya. Saya langsung mendekatkan telinga saya ke mulutnya,”kepengurusan sekarang ini ada fasilitas tapi tidak ada dedikasi, jaman gue dulu kebalikkannya. Ada dedikasi tapi nggak ada fasilitas,” tuturnya lirih. “Namun dalam olahraga dedikasi adalah hal yang utama.”

Sebagai wartawan olahraga,  saya merasa dituntut untuk ikut meningkatkan perkembangan prestasi renang nasional, karena itu tanpa sungkan-sungkan saya sampaikan pernyataanSiregar  ini pada Pak Ginandjar, tapi tanpa menyebut nama beliau.  Saat itu, saya kaget juga pak Ginandjar  langsung terdiam. “Begini saja  Tyas,” kata Pak Ginanjar. “Kalau begitu kamu bantu saya,  untuk memantau jika ada yang salah.” Memang kemudian, saat itu saya yang masih menjadi wartawan harian, selalu diberi kesempatan melihat para perenang Indonesia jika berlomba di luar negeri. Ini menunjukkan bahwa ucapan Siregar tentang dedikasi memang benar adanya. Buktinya, kalimat itu begitu mengena di hati Pak Ginandjar. Dalam olahraga, dedikasi memang hal yang utama.

Setelah Siregar meninggalkan dunia renang dan kemudian terlibat lebih jauh dari dunia bulu tangkis, saya tidak pernah bertemu dan berinteraksi dengan beliau. Terakhir kali saya bertemu saat sama-sama menghadiri pemakaman anak  seorang wartawan olah raga di Jakarta.  Saat itu beliau tidak lagi berbicara soal renang tetapi berbicara tentang dunia olah raga secara lebih luas. Saat itu saya berpikir,"Ah oom MF ini memang terlalu besar untuk hanya berkutat di satu bidang."

 Kepergian Oom MF jelas merupakan kehilangan besar buat dunia olahraga Indonesia, tidak terkecuali renang. Berbeda dengan 20 tahun yang lalu, dunia renang bukan lagi cabang yang berkelimpahan fasilitas. Bibit mungkin saja masih berkelimpahan, namun kita kekurangan fasilitas dan dana untuk memantau, membina dan menjadikannya perenang andal. Meski begitu, kita harus tetap berharap, semoga saja renang tidak kehilangan orang yang berdedikasi seperti Oom MF.  “Selamat jalan Oom MF…….”

(Tyas Soemarto, wartawan, penggiat olahraga renang di Jakarta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, STY Tanggapi Lapangan Latihan, Fokus Kondisi Pemain

Indonesia Vs Guinea, STY Tanggapi Lapangan Latihan, Fokus Kondisi Pemain

Timnas Indonesia
Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Badminton
Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Liga Champions
Championship Series Liga 1 2023, Pesut Etam Koreksi Penampilan Jelang Melawan Madura United

Championship Series Liga 1 2023, Pesut Etam Koreksi Penampilan Jelang Melawan Madura United

Liga Indonesia
Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho...

Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho...

Liga Inggris
STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Ten Hag Bela Casemiro Setelah Man United Digilas Crystal Palace

Ten Hag Bela Casemiro Setelah Man United Digilas Crystal Palace

Liga Inggris
Menpora Dito Bicara ke Dubes Jepang Minta Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner

Menpora Dito Bicara ke Dubes Jepang Minta Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner

Liga Indonesia
Jadwal Babak Playoff Indonesia Vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Jadwal Babak Playoff Indonesia Vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Liga Inggris
Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Liga Lain
Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Badminton
Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Badminton
Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Badminton
Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com