JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus pusat PBSI masih berharap pada ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir pada ajang Asian Games Guangzhou, China, November mendatang.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Bidang Penbinaan dan Prestasi PBSI Lius Pongoh menanggapi merosotnya prestasi pasangan yang merupakan pasangan peringkat satu dunia ini.
"Sebenarnya untuk Asian Games November mendatang, kami tidak pernah menargetkan medali emas. Kami hanya melihat peluang emas terbesar ada di ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan, dan ganda campuran (Nova/Liliyana)," kata Lius saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/9/2010).
Namun, menurut Lius, pihaknya harus realistis dengan hasil yang mereka capai belakangan. Di China Masters Super Series, Nova/Butet kandas di semifinal. Adapun di Jepang Super Series, Nova/Butet justru kandas di babak kedua. "Kalau melihat hasil kemarin, memang berat. Apalagi yang mengalahkan mereka kan juga para pemain dari negara Asia," kata Lius.
Namun, Lius membantah isu yang mengatakan bahwa Nova Widianto sudah menyatakan tidak siap terjun di arena Asian Games. "Itu kan isu lama yang menyebut ia ingin keluar dari pelatnas. Sekarang ini kan Nova masih di Jepang," katanya. "Nanti kalau sudah pulang, kami akan berbicara dengan pemain dan pelatihnya, Richard Mainaky."
Menurut Lius, nama Nova Widianto/Liliyana Natsir memang sudah didaftarkan ke panitia Asian Games Guangzhou. Namun, semuanya masih dapat diubah pada forum Team Manager Meeting. "Syaratnya, ia harus diganti dengan pemain yang peringkatnya lebih rendah," kata Lius.
Selain berpasangan dengan Nova, Liliyana Natsir juga sudah satu tahun ini dicoba dipasangkan dengan pemain muda Devin Lahardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.