ARAGON, KOMPAS.com — Jorge Lorenzo menegaskan, dia tidak panik menghadapi kondisi yang sedang menimpa Yamaha pada beberapa seri terakhir. Mantan juara dunia dua kali kelas 250cc ini mengatakan, dia akan berkosentrasi mempertahankan posisinya di puncak klasemen dibandingkan hanya mencurahkan perhatian untuk meningkatkan kecepatan motor.
Lorenzo tampil sangat dominan di awal musim 2010, yang membuatnya "nyaman" sebagai kandidat terkuat juara dunia. Namun, dalam tiga seri terakhir, Yamaha mulai tertinggal dari Honda dan Ducati. Duel di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol, Minggu (19/9/2010), menjadi bukti bagaimana anjloknya performa pabrikan Jepang tersebut karena Lorenzo hanya mampu finis keempat dan Valentino Rossi di urutan enam—untuk pertama kalinya pada musim 2010. Lorenzo gagal naik podium.
Dalam pertarungan di trek baru pada kalender MotoGP tersebut sangat terlihat kelemahan Yamaha di trek lurus. Lorenzo pun menambahkan, traksi yang jelek semakin menambah "penderitaan" Yamaha di GP Aragon tersebut.
"Sejak awal akhir pekan, kami mengalami persoalan pada traksi," jelas pebalap Spanyol ini. "Kami banyak mengalami pergeseran pada ban belakang dari pertengahan hingga keluar tikungan."
"Performa ban juga sangat cepat menurun. Normalnya, saya lebih kuat dan lebih kuat di setiap lap."
Lorenzo, yang musim depan berduet dengan Ben Spies, mengakui, saat ini Yamaha tidak dalam posisi terkuat. Tetapi, dia mengakui, kondisi timnya tidak terlalu buruk sehingga dirinya ingin kembali ke podium nomor satu pada lima seri tersisa musim ini meskipun sulit.
Dalam tiga seri terakhir, Lorenzo selalu berada di belakang jagoan Repsol Honda, Dani Pedrosa. Ini membuat selisih poin kedua pebalap yang bersaing di posisi teratas terus menipis. Saat ini poin Pedrosa tertinggal 56, dari 77. Meskipun punya peluang menjadi juara dunia, tetapi Pedrosa perlu kerja keras dan keberuntungan untuk menutup jalan Lorenzo.
Kondisi inilah yang membuat Lorenzo tetap tenang menghadapi pertarungan hingga akhir musim. Dia berharap, pada balapan di Motegi pada 3 Oktober mendatang, di mana mereka akan menggunakan mesin baru, Yamaha bisa bangkit untuk melibas lawan-lawannya.
"Saya tidak khawatir karena (khawatir) tidak membuat saya lebih cepat," ujar Lorenzo. "Sebenarnya, saya lebih senang masih memimpin 56 poin daripada tidak. Saya lebih senang memilikinya (gap poin ini) dengan sebuah motor yang lebih pelan dibandingkan dengan memiliki motor yang sangat cepat. Karena itu, kami berharap pada mesin baru dan mari kita lihat apa yang akan terjadi."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.