Timnas SEAG Soft Tenis Terbentuk

jakarta, kompas - Sepuluh atlet cabang soft tenis, yang terdiri atas lima atlet putra dan lima atlet putri, terpilih masuk ke dalam tim nasional SEA Games 2011. Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia menyeleksi mereka melalui seleksi yang diselenggarakan Sabtu-Minggu (28-29/8) lalu.

August Ferry Raturandang, Wakil Sekretaris Jenderal PP Pelti, Senin, mengatakan, seleksi dua hari itu diikuti enam atlet soft tenis putri dan delapan atlet soft tenis putra. Seleksi mendapatkan lima atlet putra dan lima atlet putri.

Atlet putra yang masuk tim nasional adalah Ferly Montolalu, Hendri Susilo Pramono, Edi Kusdaryanto, Prihatin, dan Prima Simpatiaji. Sementara itu, atlet putri yang terseleksi adalah Wukirasih Sawondari, Wanda Jane Maukar, Nursanti Ebo, Paulianawati, dan Maya Rosa.

”Kecuali Wukirasih yang berasal dari Bali, kesembilan atlet soft tenis lainnya berasal dari DKI Jakarta,” ujar Ferry.

Ferry mengatakan, sebagai persiapan menghadapi SEA Games ke-26 pada November 2011, tim hasil seleksi akan mengikuti Kejuaraan Soft Tenis Asia Tenggara di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Kejuaraan akan berlangsung pada 17-19 September 2010. Tim akan berangkat Kamis (16/9). Seusai mengikuti kejuaraan, tim akan langsung masuk pelatnas SEA Games untuk persiapan dan latihan rutin.

Di kejuaraan tersebut, tim akan menghadapi beberapa negara Asia Tenggara yang cukup kuat di cabang soft tenis. Negara-negara itu antara lain Malaysia, Filipina, dan Thailand.

”Lawan-lawan itu pula yang akan dihadapi timnas soft tenis di SEA Games 2011,” ujar Ferry.

Minim kejuaraan

Soft tenis merupakan salah satu cabang yang resmi dipertandingkan di SEA Games XXVI tahun 2011 di Palembang, Sumatera Selatan. Cabang soft tenis akan mempertandingkan tujuh nomor, yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda pu- tri, ganda campuran, beregu pu- tra, dan beregu putri.

Ferry mengakui, para atlet soft tenis yang terpilih rata-rata merupakan atlet senior soft tenis. Selama ini mereka lebih banyak aktif sendiri di berbagai turnamen di luar negeri. Sementara itu, di dalam negeri, kejuaraan-kejuaraan soft tenis amat minim.

Ferry mencatat, kejuaraan soft tenis terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pada tahun 1992. ”Itu menjadikan perkembangan soft tenis dan atlet-atletnya nyaris tidak terdeteksi. Dampak lainnya, soft tenis menjadi kurang populer di Indonesia,” ujar Ferry.

Namun, ia optimistis, kekuatan dan keterampilan yang dimiliki atlet-atlet soft tenis senior akan memberi kontribusi bagi tim Indonesia di SEA Games 2011. Setidaknya target medali emas bisa diraih. (HLN)