Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Indonesia di Elbrus

Kompas.com - 28/08/2010, 08:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar 2009-2012 mencapai puncak Gunung Elbrus, Selasa (24/8/2010) atau Rabu (25/8/2010) WIB lalu. Puncak tertinggi di Benua Eropa (5.642 meter) itu digapai melalui rute baru dari sisi utara yang relatif jarang didaki.

Sejumlah pemandu dan pendaki yang memonitor perjalanan tim menamai rute itu sebagai "Indonesian Route" untuk menghargai pencapaian Barudak Bandung itu.

"Kami berempat bergerak menuju puncak Elbrus tanpa didampingi pemandu. Kami membuat jalur baru ke puncaknya lewat barat laut dan para pendaki yang memonitor perjalanan lalu menyebut rute itu sebagai 'Indonesian Route'," tutur Sofyan Arief Fesa (27), ketua tim yang akrab disapa Ian.

Medan yang ditempuh Ian, Frans (23), Janatan Ginting (21), dan Broery Andrew (21) cukup curam dan berbahaya. Jalurnya dapat didaki dengan keterampilan teknis pendakian gunung es yang memadai.

"Kami perlu membuat tangga-tangga menggunakan kapak es di salju untuk tempat berpijak dan membuat pengaman. Perjalanan dari Lenzrock ke puncak sekitar 5 jam dan selama perjalanan kami sempat diterpa jetstream (angin dingin yang bertiup mendadak dan membuat suhu anjlok secara ekstrem) sampai wajah kami membeku kedinginan dan rasanya sakit," papar Ian.

Sekitar pukul 14.45, tim yang didukung PT Mudking Asia Pasifik Raya dan Unika Parahyangan ini tiba di puncak Elbrus yang sunyi. Sekitar 45 menit mereka berada di puncak untuk berfoto dan menikmati makan siang di bawah suhu sekitar -18 derajat celsius.

"Di puncak tidak ada pendaki lain, namun kami lihat di kejauhan ada rombongan pendaki yang telah kembali dari puncak melalui jalur selatan," tutur Frans.

Setelah berfoto di puncak sambil mengibarkan Merah Putih, tim turun ke basecamp Dzhily-Su. Setelah beristirahat sehari di basecamp, mereka bergerak menuju Kislovodsk untuk selanjutnya kembali ke Moskwa.

Pendakian Elbrus umumnya dilakukan melalui sisi selatan gunung yang lebih ramai dan populer sebagai tempat wisata ski. Pendakian dari sisi utara sedikit lebih sulit karena medan yang lebih curam dan jauh dari fasilitas pendukung seperti di jalur selatan (melalui Treskol). Untuk berkomunikasi dengan dunia luar sangat sulit karena ketiadaan sinyal, kecuali bila menggunakan telepon satelit.

Kabar keberhasilan tim juga baru diterima Jumat (27/8/2010) setelah tim kembali ke Kislovodsk, kota terdekat di kaki gunung. Selepas pendakian yang dimulai tanggal 19 Agutus 2010, tim sudah tidak dapat dihubungi di lapangan.

Sebelumnya tim juga telah berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Kilimanjaro (5.895 m), Afrika. Seperti pada kegiatan Tim ISSEMU di Kilimanjaro, pendakian ke puncak Elbrus ini juga dilakukan melalui jalur yang berbeda dengan rute normal via Treskol. (Max Agung Pribadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Man City Vs West Ham: Guardiola Terbayang Drama 2022

Liga Inggris
Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liga Inggris
Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Liga Inggris
Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Liga Inggris
Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Liga Indonesia
Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Liga Italia
Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Badminton
Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Liga Italia
Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Timnas Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Liga Inggris
Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si 'Bodyguard' Zidane

Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si "Bodyguard" Zidane

Liga Italia
Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com