KOMPAS.com - Pebalap Force India Vitantonio Liuzzi memberikan respons terhadap ide Bernie Ecclestone, yang menginginkan pebalap wanita juga tampil di arena Formula 1 (F1). Menurut Liuzzi, F1 bukan tempat yang cocok bagi pebalap wanita, karena ajang adu kecepatan "jet darat" yang paling populer di dunia ini membutuhkan kekuatan fisik dan mental.
Pekan lalu, Ecclestone melontarkan gagasan yang cukup bagus untuk memberi warna kepada F1. Bos F1 tersebut, yang punya banyak pengalaman di dunia bisnis, mengusulkan agar ada wanita yang bisa tampil di F1, seperti pebalap cantik yang saat ini tampil IndyCar Series, Danica Patrick. Menurutnya, kehadiran pebalap wanita akan membuat F1 semakin bergairah karena pasti mengundang banyak perhatian.
Namun sebagai pebalap, Liuzzi menilai hal ini kurang bagus dari segi prestasi. Menurutnya, pebalap wanita pasti mengalami banyak kesulitan untuk bersaing di arena sesulit F1.
"Saya pikir, para wanita pasti mengalami kesulitan," ujar pebalap Italia tersebut kepada ESPNF1. "Saya pikir Danica pasti mendapat porsi yang paling besar dalam pemberitaan apalagi dia seorang Amerika, tetapi F1 memiliki sasaran yang berbeda serta tantangan yang berat, baik secara fisik maupun psikologis.
"Berada di puncak F1 bukan sebuah perkara mudah seperti yang orang-orang harapkan. Saya ragu hal itu akan berlangsung dengan baik, tetapi Bernie memiliki semua ide hebat ini untuk berbisnis dan dia adalah seorang bos, sehingga anda tidak pernah tahu!"
Sebenarnya, "penolakan" pebalap wanita di ajang F1 ini sudah terjadi sejak lima tahun lalu, ketika juara bertahan F1 Jenson Button, melontarkan pernyataan kontroversi. Menurut pebalap Inggris tersebut, dalam wawancara dengan majalah lifestyle pria FHM, jika wanita menjadi pebalap (apalagi punya payudara besar), maka para mekanik tak bisa berkonsentrasi.
"Danica sangat cepat," ujar pebalap McLaren ini. "Tetapi di mobil F1, saya tidak melihatnya. Seorang wanita dengan payudara yang besar pasti tidak akan nyaman di mobil, dan para mekanik tidak bisa konsentrasi. Bisakah kamu bayangkan hal ini..?"
Sepanjang sejarah selama 60 tahun, hanya ada lima wanita yang tampil di arena F1, dan tiga dari mereka--Divina Galica, Desire Wilson dan Giovanna Amati--gagal di fase kualifikasi. Terakhir, Lella Lombardi menjadi satu-satunya wanita yang bisa meraih poin ketika finis di peringkat enam dalam balapan yang sangat pendek pada tahun 1975 di Montjuic Park, Barcelona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.