Darwin, Kompas -
Sail Banda 2010 akan mengambil rute pelayaran Darwin-Pulau Banda-Teluk Ambon. Acara ini diselenggarakan Pemerintah Indonesia dengan tujuan mempromosikan Indonesia, khususnya Banda, kepada dunia internasional, sekaligus memublikasikan bahwa Maluku kini merupakan daerah yang aman untuk dikunjungi dan aman untuk berinvestasi.
Wartawan Kompas Samuel Oktora melaporkan, pelepasan peserta Sail Banda dilakukan pukul 10.30 waktu setempat di Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Cullen Bay, Darwin, Northern Territory, Australia Utara.
Selain Agung Laksono, dari Indonesia hadir pula Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono, anggota Komisi IV DPR Herman Khaeron, dan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu. Dari Australia hadir Administrator of Northern Territory Tom Pauling.
Begitu tembakan salvo ke-3 di lepas ke atas, kapal-kapal layar mewah (yacht) peserta Sail Banda langsung melaju meninggalkan Pulau Mandora. Kecepatan angin saat itu cukup menunjang sehingga kapal-kapal layar bisa melaju kencang.
”Kegiatan Sail Banda 2010 suatu bentuk program yang menarik sebab melibatkan peserta internasional sehingga wilayah Indonesia bagian timur ini akan makin dikenal luas dan tentunya juga akan diimbangi langkah-langkah peningkatan infrastruktur di tiap-tiap daerah (yang akan disinggahi), seperti jalan-jalan dan pelabuhan,” kata Agung menjelaskan.
Jika sebelumnya dipastikan jumlah pesertanya 108 dari 17 negara, kemarin satu peserta ternyata menyatakan mengundurkan diri, yakni yacht Anchee III dari Swedia. Dengan demikian, yang mengikuti kegiatan ini hanya 107 peserta. Akan tetapi, dari segi negara, jumlahnya ternyata bertambah menjadi 19 negara. Terbanyak dari Australia (38 peserta), disusul Amerika Serikat (22), Perancis (9), dan Selandia Baru (6).
Menurut Fadel Muhammad, Sail Banda ini menelan biaya sekitar Rp 160 miliar (dari lintas sektor di pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan masyarakat/swasta).
”Kita bersama-sama ingin mempromosikan bahwa Maluku kini telah damai dan aman, dan Bapak Presiden pun beberapa kesempatan menyatakan hal ini,” ujar Fadel, yang juga Ketua Panitia Nasional Sail Banda 2010.
Beberapa tahun silam juga pernah diadakan lomba perahu layar yang bertitel Darwin-Ambon Race, yang biasanya diikuti puluhan perahu. Bahkan, sebagian peserta Darwin-Ambon Race melanjutkan pelayarannya ke Makassar (dulu Ujungpandang), Sulawesi Selatan, untuk mengikuti ”Makassar Regatta”.