Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Personel TNI-Polri Diturunkan untuk Amankan Sail Banda

Kompas.com - 17/07/2010, 03:57 WIB

Ambon, Kompas - Sedikitnya 6.170 personel TNI dan Polri diturunkan untuk pengamanan Sail Banda 2010 di Maluku. Kian intensnya bentrokan antarwarga di Ambon, Maluku, sebulan terakhir menjadi salah satu pertimbangan menurunkan ribuan aparat keamanan itu.

Dalam kaitan itu, Jumat (16/7), sejumlah personel keamanan sudah mulai mengikuti apel kesiapsiagaan dan gelar pasukan di Lapangan Merdeka, Ambon. Apel dihadiri Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Panglima Kodam XVI Pattimura Mayor Jenderal Hatta SY, dan Kepala Polda Maluku Brigadir Jenderal (Pol) Totoy Herawan Indra.

”Seluruh personel TNI dan Polri akan disiagakan di lokasi-lokasi tempat berlangsungnya acara Sail Banda, seperti di Ambon dan Pulau Banda,” kata Hatta seusai apel.

Acara puncak Sail Banda dijadwalkan 24 Juli hingga 17 Agustus mendatang.

Hatta dalam pidatonya mengingatkan agar seluruh personel mengawasi segala potensi konflik yang dapat mengganggu keberlangsungan Sail Banda. Selain itu, anggota TNI/Polri tidak arogan atau bersikap sewenang-wenang kepada rakyat saat bertugas.

Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata (Asita) Tony Tomasoa yang dihubungi terpisah berharap pemerintah dan aparat keamanan mampu mempertemukan dan mendamaikan tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dari kelompok masyarakat yang bertikai sebelum Sail Banda dilangsungkan. Bukan hanya di Batu Merah (Ambon), melainkan juga daerah lain yang rawan bentrok antarkampung,” ujarnya.

Terkait harapan Tony, Hatta mengatakan, ia yakin masyarakat bakal menjadi tuan rumah yang baik selama Sail Banda. Meski demikian, ia tetap mengimbau agar raja, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda sejak sekarang aktif menyosialisasikan kepada warga agar seluruhnya ikut terlibat menjaga keamanan Maluku, terutama selama pelaksanaan Sail Banda.

Ketua Majelis Latupati Maluku Abdullah Malawat mengatakan bahwa Sail Banda sangat penting untuk membangkitkan pariwisata dan perekonomian Maluku pascakerusuhan tahun 1999. ”Oleh karena itu, sejak awal raja-raja terlibat aktif menjelaskan kepada masyarakat terkait pentingnya keamanan selama pelaksanaan Sail Banda,” katanya.

Majelis Latupati Maluku merupakan wadah peghimpun sekitar 500 raja dari negeri-negeri adat di Maluku. (APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com