Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samaranch Sakit Keras

Kompas.com - 21/04/2010, 11:24 WIB

BARELONA, KOMPAS.com — Juan Antonio Samaranch (89), mantan Ketua Komite Olimpiade Internasional, dilarikan ke rumah sakit Barcelona karena mengalami sakit jantung dan dalam "kondisi parah". 
   
Samaranch yang berasal dari Spanyol, yang diangkat sebagai ketua kehormatan seumur hidup ketika ia turun tahun 2001, berada di ruang gawat darurat dibantu alat pernapasan dan diberi obat khusus, kata Direktur Medical Internal RS Quiron dalam jumpa pers, Selasa. 
   
"Dalam usia senja dan menderita sakit kronis, kami tidak yakin akan kemajuan kondisinya," kata Esteban yang menambahkan bahwa dokter mengkhawatirkan hidup Samaranch sejak ia masuk rumah sakit hari Minggu. Kami saat ini tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi," kata Esteban. 

Samaranch mengidap berbagai masalah kesehatan sejak ia mundur dari jabatannya dan sudah beberapa kali masuk rumah sakit. 
   
Ia memimpin IOC selama dua dekade dan keberhasilan Barcelona menjadi tuan rumah Olimpiade 1992 disebut-sebut sebagai kemenangannya pribadi. 
   
Pada pemilihan tuan rumah Olimpiade 2016 di Kopenhagen, ia secara emosional mengimbau anggota IOC agar memercayainya sekali lagi supaya Madrid menjadi tuan rumah, tetapi akhirnya Rio de Janeiro yang terpilih.  "Saya mengerti saya sudah amat dekat dengan akhir waktu saya," kata Samaranch ketika melakukan presentasi di Madrid. 

Samaranch lahir di Barcelona pada 17 Juli 1920 dan merupakan atlet sukses di cabang roller skater dan membawa tim Spanyol meraih gelar juara dunia.  Ia bermain politik dalam karier olahraganya pada zaman diktator Francesco Franco yang fasis di Spanyol dan mendapat tempat di IOC tahun 1966.

Setelah Franco meninggal, Samaranch dipilih sebagai duta di Uni Soviet dan ia berhasil menempatkan Lord Killanin sebagai Ketua IOC tahun 1980.

Ia mundur pada Juli 2001, 21 tahun setelah ia terpilih sebagai Ketua IOC yang ketujuh dan diangkat sebagai ketua seumur hidup ketika menurunkan jabatannya kepada Jacques Rogge dari Belgia.
 
Tidak berapa lama setelah ia mundur, ia dirawat selama 10 hari di rumah sakit Lausanne dan dua minggu di klinik di Barcelona karena mengalami kelelahan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com