Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Bermain Peselancar Dunia

Kompas.com - 10/04/2010, 03:27 WIB

Oleh Ingki Rinaldi

Mentawai ”Yeah, ini memang taman bermain bagi surfer (peselancar),” kata Jay Seeber pada suatu siang yang cerah di Pulau Nyang-Nyang, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. 

Seeber yang berasal dari Australia langsung jatuh cinta kepada eksotisme alam dan deburan ombak di sepanjang garis pantai Kepulauan Mentawai saat datang ke sana pada 2007. Karena itu, dia pun memutuskan memiliki resor di salah satu bagian di pulau tersebut.

Bersama rekan bisnis lokalnya, Seeber membangun sebuah resor sederhana setelah mengunjungi Pulau Nias, Sumatera Utara, untuk menyalurkan hasratnya berselancar. Tetapi, menurut dia, bukan persoalan mudah untuk berinvestasi di Pulau Nyang-Nyang. Ada sejumlah hambatan birokrasi dalam pemerintahan yang harus dia hadapi.

Namun, keberagaman ombak yang menggoda mengalahkan kekesalannya pada berbagai hambatan itu. ”Ada banyak sekali ombak yang sangat bagus,” katanya mengenai Mentawai dan soal alasannya membangun resor di situ.

Seeber lalu bercerita soal beragam nama ombak yang dilekatkan pada ombak-ombak yang tersebar di seluruh bagian kepulauan dan biasanya mencapai kondisi terbaiknya untuk dinikmati pada Juni-Agustus. ”Ya, ombak-ombak itu dinamai oleh para peselancar. Saya ke sini, nama-nama ombak itu sudah ada. Nama-nama itu diberikan melihat karakter ombaknya,” kata Seeber yang memilih mendirikan resornya di depan ombak bernama E Bay.

Maka, tersebutlah sejumlah nama ombak, seperti John Candy, Hide Aways, Beng-Beng, McDonalds, Rifles, dan E Bay. ”Dinamakan ombak John Candy karena bentuk ombaknya yang gemuk seperti John Candy (komedian dan aktor asal Kanada yang bertubuh besar),” ujar Seeber.

Beragam ombak

Nama-nama ombak di Pulau Nyang-Nyang itu antara lain Nifusi, Bank Vaults, Pit Stop, E Bay, dan Beng-Beng. Dinamakan Beng-Beng, kata Seeber, karena air di sekitar lokasi itu warnanya coklat menyerupai warna penganan ringan dari cokelat bernama sama.

Situs www.wannasurf.com yang menuliskan Beng-Beng sebagai Bang-Bang menyebutkan, karakteristik ombak itu sebaiknya hanya dijajal oleh peselancar berpengalaman. Sifat ombak kiri Beng-Beng dengan tantangan bebatuan karang dinilai memiliki kualitas empat bintang dalam skala maksimal hingga lima bintang.

”Kalau Bank Vaults karena ombak itu sifatnya mengunci, seperti ruang penyimpanan di bank yang terkunci,” kata Seeber. Sedangkan nama Pit Stop karena lokasi itu merupakan tujuan pertama tiba setelah berlayar dari Desa Muara Siberut, ibu kota Kecamatan Siberut Selatan, yang mengacu pada istilah serupa di balapan Formula 1. E Bay mengacu pada nama emerald (zamrud), yang menurut Seeber bisa berarti pula huruf E jika titik itu dilihat dari atas.

Sementara itu, di Pulau Kroniki ada ombak bernama Burger World dan McDonalds. Di Pulau Muaro Limo ada ombak bernama Eret dan Portugal. Sementara di Pulau Karang Majat ada ombak-ombak dengan nama 4 Bobs, Rifles, John Candy, Karambak Left, Pistol, Resort Black, Crystal, dan No Kandui.

”No Kandui itu maksudnya no one can do it, tetapi saya sudah pernah main di sana,” kata Seeber sembari tersenyum. Adapun Rifles yang kualitasnya dinilai berbintang lima, dan sebaiknya hanya dijajal oleh peselancar berpengalaman, memiliki sifat ombak yang berkecepatan tinggi.

Di Pulau Mainuk, ada ombak bernama Aduai. Di Pulau Masilok terdapat ombak-ombak bernama Nafi Rise, Masilo Wave, dan Andy Right.

”Soal penamaan ombak kadang-kadang beda,” kata Andy ”Phocay” Subianto, salah seorang peselancar lokal.

Andy menamakan salah satu ombak di Masilok dengan namanya, Andy Right, dan ombak lain dengan nama kakaknya, Nafi, yang ditambahi akhiran Rise. ”Nama itu untuk menghormati almarhum kakak saya,” kata Andy sembari menyebutkan penamaan ombak biasanya didahului oleh lomba antarsesama peselancar untuk menaklukkan ombak tersebut.

Pasalnya, dengan karakteristik beragam, dari kanan ke kiri atau sebaliknya dan tantangan berupa batu-batu karang yang mengancam, berselancar di Kepulauan Mentawai jelas bukan perkara gampang. ”Saya sudah berulang kali cedera,” kata Andy sembari menunjukkan sejumlah bekas luka terbuka di bagian kepala dan sekujur badannya akibat menghantam batu karang saat digulung ombak.

Ombak yang disebut Seeber dan Andy semuanya berada di wilayah Pulau Siberut, salah satu gugusan pulau utama selain Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan. Situs www.wannasurf.com memetakan, ada pula sejumlah nama ombak lain di Pulau Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan.

Di Pulau Sipora adalah Scarecrows, Iceland, Telescopes, Suicides, Arik, Seven Palm Point, Hollow Trees, Lances, Secondary, dan Beach Breaks. Sedangkan di Pulau Pagai Utara ada Silabu, Macca’s, Macca’s Right, Bommie Peak, Waterfalls, dan Giligans. Di Pulau Pagai Selatan adalah Thunders, Rags, Sibigau, Screamers, Turuns, Kimbies, dan Hole.

Tujuan peselancar

Lokasi berselancar di Kepulauan Mentawai, yang kini dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia, baru ”ditemukan” pada 1990-an. Sejumlah peselancar terbaik nasional dan dunia seperti Rizal Tanjung dan sejumlah surfer juara dunia seperti Kelly Slater dan Andy Irons, imbuh Andy, kerap bertandang ke Kepulauan Mentawai dan menjadi lawan tanding bagi peselancar lokal.

”Sebelum tahun 1990 tidak ada orang main surfing di sini,” kata Andy.

Andy yang kini berusia 23 tahun dan mulai berselancar sejak usia 12 tahun itu mengingat awal mulanya ia belajar berselancar dari papan milik pamannya yang juga mendapatkan papan itu dari seorang turis. ”Waktu itu turis tersebut yang juga berprofesi sebagai dokter mengatakan Mentawai akan segera menjadi tujuan berselancar. Saya belajar dari papan pinjaman itu,” kata Andy.

Beragam gelar juara sudah dikolesi Andy, bersama sejumlah peselancar dari Kabupaten Kepulauan Mentawai lainnya. Namun, keinginan untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional dan lokal terpaksa disimpan karena ketiadaan biaya.

Bahkan, kesempatan berlatih yang idealnya dilakukan sekali dalam sepekan pun harus diurungkan. Pasalnya, biaya menuju tempat latihan dari Desa Muara Siberut setidaknya butuh ongkos hingga Rp 700.000 untuk membeli bahan bakar guna mengoperasikan kapal bermesin 40 PK.

Jika sudah demikian, Andy dan kawan-kawan terpaksa harus menunggu berbulan-bulan untuk menumpang dengan wisatawan yang hendak mengunjungi pulau-pulau untuk berlatih.

Malgorzata Drewa, salah seorang pengunjung asal Polandia, yang menikmati aktivitas snorkeling di Pulau Nyang-Nyang mengatakan, atmosfer pulau-pulau itu membuat dia merasa sangat nyaman dan santai. ”Kepulauan Mentawai sekarang menjadi tujuan favorit saya di Indonesia, bukan hanya karena keindahan pulaunya, tetapi juga karena atmosfer kehidupannya yang asyik,” kata Malgorzata.

Tetapi, itu tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan berlatih bagi para peselancar. Dedi, seorang pembina olahraga selancar, mengatakan, ia bahkan kerap harus meminta sumbangan dari warga untuk menutupi biaya mengikuti kejuaraan.

”Memang kasihan anak-anak itu, mereka (peselancar) bagus, tetapi tak ada yang memerhatikan,” kata Junaidi, pemilik rumah makan dan kios telekomunikasi di Desa Muara Siberut.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumbar Burhasman mengatakan, perhatian pada olahraga selancar memang belum bisa diberikan pemerintah. ”Karena surfing, seperti yang ada di Mentawai itu, kan (olahraga) minat khusus,” katanya.

Kepala Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai Tarminta menyebutkan, pengembangan industri wisata dan olahraga selancar di Mentawai masih terbentur beragam persoalan yang kompleks. ”Kita harapkan para pelaku industri wisata ini berusaha dengan persaingan yang sehat, dan inilah yang sampai sekarang belum bisa dicapai komitmennya,” kata Tarminta.

Dia menambahkan, sejumlah regulasi lokal seperti Perda Kabupaten Kepulauan Mentawai Nomor 16 Tahun 2002 tentang perlindungan atas pengelolaan kawasan wisata belum sepenuhnya bisa dijalankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Badminton
PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

Timnas Indonesia
Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Liga Italia
Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Liga Inggris
Menilik Statistik Perjuangan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia-Playoff Olimpiade

Menilik Statistik Perjuangan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia-Playoff Olimpiade

Timnas Indonesia
Exco PSSI Ungkap Reaksi Ernando Ari soal Marteen Paes

Exco PSSI Ungkap Reaksi Ernando Ari soal Marteen Paes

Timnas Indonesia
Championship Series: Hindari Sanksi Komdis, Persib Imbau Bobotoh

Championship Series: Hindari Sanksi Komdis, Persib Imbau Bobotoh

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com