Nakhon Ratchasima, Kompas
Di final, Indonesia akan menghadapi Korea Selatan, yang mengalahkan India 3-1. Manajer Tim Thomas Indonesia Yacob Rusdianto mengatakan, Indonesia harus juara agar dapat menjadi unggulan pada putaran final di Malaysia. ”Kemenangan di partai final juga akan menjadi modal kepercayaan diri tim,” kata dia.
Meski menang 3-0, Indonesia mendapat perlawanan yang cukup sengit dari Jepang. Tunggal pertama Taufik Hidayat dipaksa bermain tiga game oleh Tago Kenichi. Pemain yang memiliki tipe permainan yang hampir sama dengan Taufik ini bermain cukup cerdik. Kenichi bermain dengan drive yang cepat dan tidak pernah memberi kesempatan bagi Taufik untuk melakukan smes meloncat.
”Saya sudah mencoba memancing dia dengan menempatkan bola di depan net dan ke belakang lapangan, tetapi selalu dikembalikan dengan bola drive. Akhirnya, saya hanya bermain sabar untuk mendapatkan peluang,” kata Taufik.
Game
Pada partai kedua pasangan Markis Kido/Alvent Yulianto juga main cukup ketat untuk mengalahkan pasangan Hashimoto Hirokatsu/Hirata Noriyasu. Kedua pasangan susul-menyusul angka sebelum pasangan Indonesia unggul 21-17. Pada game kedua permainan tetap ketat meski akhirnya Markis/Alvent menang 21-19.
Tunggal kedua Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, akhirnya menjadi penentu kemenangan Indonesia, dengan menumbangkan Sasaki Sho 21-18 21-11.
Permainan net dan penempatan bola Sony sempat mudah dibaca lawan. Namun, ia bisa menemukan irama dan menyelesaikan set pertama dengan kemenangan. Di game kedua perjuangan Sony tak terlalu susah karena sudah mendominasi pertandingan.
Tim Uber Indonesia, yang tidak diunggulkan menang atas Korea Selatan, justru tampil tanpa beban. Tim Merah Putih menang 4-1, memastikan sebagai juara Grup X.
”Saya rasa kunci kemenangan kita karena anak-anak tampil tanpa beban. Mereka juga makin percaya diri setelah sehari sebelumnya mengalahkan Thailand,” kata Manajer Tim Uber Indonesia Djendjen Djaenanasri.