Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Emas Retha yang Kembali

Kompas.com - 02/11/2009, 13:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Karena protes dari tim Jepang, hampir saja medali emas atlet renang Margaretha Herawati di ajang fin swimming Asian Indoor Games (AIG) 2009 melayang.

Margaretha atau Retha meraih medali emas pertama mewakili kontingen Indonesia di ajang AIG 2009 Vietnam pada nomor 100 meter bifins putri dengan catatan waktu 50,81 detik. Ia mengungguli dua perenang Jepang, Mabi Tsukioka dan Yayoi Sakamoto, yang memperoleh perak dan perunggu.

Namun, kemenangan Retha sempat diprotes oleh tim Jepang dengan alasan atlet Indonesia ini menggunakan pakaian renang yang dilarang oleh organsisasi selam internasional (CMAS). Saat itu, Retha mengenakan baju jenis LZR yang mengandung bahan dasar polyurethane.

Namun, emas Retha kemudian dinyatkan sah setelah ketua kontingen Indonesia, Indra Kartasasmita,  melakukan protes balik. "Protes kami dikabulkan, sementara protes Jepang dianggap tidak ada. Manajer Jepang kemudian mendatangi saya untuk meminta maaf atas kasus tersebut," kata Indra Kartasasmita, seperti dimuat Kompas, Senin (2/11).

Menurut mantan perenang nasional, Wisnu Wardhana, yang menyaksikan kemenangan Retha di  My Dinh National Aquatics Sports Complex, Hanoi, tim Jepang melakukan protes lebih karena tidak menyangka dengan penampilan atlet Indonesia. "Sebenarnya tidak ada protes secara tertulis. Namun, mereka memang menanyakan soal baju LZR yang dikenakan Retha," kata Wisnu yang juga menangani Retha.  Sayangnya, dalam technical meeting, masalah baju ini tidak dibicarakan.

"Sebenarnya kemenangan Retha juga enggak bisa diragukan karena kalaupun ia mengenakan baju renang biasa, ia masih bisa mencapai waktu 50 atau 51 detik," kata Wisnu. Sementara itu, waktu Retha terpaut 1,95 detik dibanding peraih perak, Mabi Tsukioka.

Baju renang jenis LZR ataupun produk lainnya dari bahan dasar polyurethane memang telah menuai kontroversi beberapa tahun terakhir. "Bagi saya, mereka kaget saja karena perenang Korea dan Jepang pun juga mengenakan Arena X Glide yang juga berbahan dasar polyurethane," lanjut Wisnu.

Namun menurut Wisnu, kasus semacam ini sangat berharga bagi para ofisial Indonesia setiap kali membawa kontingen ke luar negeri. "Kita di dalam negeri sering mengabaikan masalah rules and regulation ini. Di luar, kita bisa saja kalah karena ketidaktahuan terhadap masalah ini."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com