TOKYO, KOMPAS.com — Taufik Hidayat melangkah ke final Jepang Terbuka Super Series 2009 setelah menyingkirkan Simon Santoso. Di partai puncak turnamen berhadiah total 200.000 dollar AS ini, Minggu (27/9), Taufik akan menghadapi pemain China, Bao Chunlai, yang menyingkirkan unggulan kedelapan asal Vietnam, Tien Minh Nguyen.
Taufik sangat berambisi merengkuh gelar di sini karena sepanjang kariernya dia belum pernah menjadi juara Jepang Terbuka. Mantan pemain pelatnas ini pernah masuk final dua kali, yakni 2006 dan 2007. Namun, dia selalu gagal karena berturut-turut dikalahkan Lin Dan (tahun ini absen) dan Lee Chong Wei, yang disingkirkan Simon Santoso di babak kedua.
Peluang Taufik yang menjadi unggulan keempat untuk menjadi juara cukup besar. Akan tetapi, dia mengaku sangat mewaspadai Bao Chunlai, yang menjadi satu-satunya pemain China yang lolos ke semifinal, apalagi pemain non-unggulan ini lebih dulu menyingkirkan unggulan ketiga asal Denmark, Peter Hoeg Gade, di perempat final.
"Saya dua kali masuk final dan tidak pernah menang. Besok saya ingin memenangkannya. Sekarang saatnya bagi saya untuk menjadi juara," ungkap Taufik yang pernah menyumbang medali emas bagi Indonesia di Olimpiade Athena.
"Saya pikir Lin Dan adalah pemain terbaik di dunia, lebih baik daripada Bao Chunlai dan Lee Chong Wei. Tetapi minggu ini Bao juga mengalahkan Peter sehingga saya pikir dia sedang berada di puncak permainannya," tambah mantan juara dunia 2005 tersebut.
Tentang kemenangannya atas Simon, Taufik tak mau berbicara panjang lebar. Dia hanya mengatakan bahwa tekad untuk menjadi juara yang memaksa dirinya untuk mengalahkan "saudara"-nya tersebut.
"Saya tidak senang bertarung dengan rekan sendiri. Tetapi saya harus mencapai final sehingga saya tidak punya pilihan selain mengalahkannya," ungkap Taufik.
Wang Yihan berpeluang pertahankan gelar
Di sektor tunggal putri, Wang Yihan kembali tampil di final dan berpeluang mempertahankan gelar yang dia raih tahun lalu. Unggulan keempat asal China ini lolos setelah bangkit dari kekalahan 18-21 di set pertama saat melawan pemain tuan rumah, Eriko Hirose, sebelum memenangi dua set selanjutnya dengan 21-12 dan 21-9.
Di final, Wang Yihan bertemu dengan kompatriotnya, Wang Xin. Pemain muda China berperingkat 72 dunia ini—yang menyingkirkan Maria Kristin Yulianti di babak pertama—lolos setelah mengalahkan unggulan kedua Wang Lin dengan 21-15 dan 21-17.
Bagi Wang Xin, ini merupakan lanjutan kejutannya di sini. Pasalnya, setelah menang atas Maria Kristin, dia menyingkirkan unggulan ketiga asal Denmark, Tine Rasmussen, dengan 15-21, 21-15, dan 21-14, untuk maju ke perempat final.
Dengan terjadinya pertemuan antara dua Wang di partai puncak sehingga terjadi all-Chinese final, maka China memastikan telah merebut gelar di nomor tunggal putri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.