JOMBANG, KOMPAS.com - Rute etape dua Tour de East Java (TdEJ) sepanjang 114,2 kilometer yang melalui Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang , Minggu (9/8), menjadi saksi penaklukkan tanah Majapahit oleh pebalap-pebalap Tabriz Petrochemical Team.
Tim balap asal Iran ini merebut tiga kategori gelar sekaligus, termasuk juara kategori umum (jaket kuning) atas nama Andrey Mizurov. "Rute kali ini sulit tapi saya menikmatinya. Tanjakan dan perbukitannya sangat menarik," ujar Andrey Mizurov setelah mencapai finis.
Lomba dimulai dari depan Gapura Bajang Ratu, Trowulan, Kabupaten Mojokerto yang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit. Dari sini, pebalap langsung dihadang dua tanjakan beruntun setinggi 645 meter (Kecamatan Pacet) dan 580 meter (Kecamatan Jombang). Rute tanjakan ini nyatanya menjadi makanan empuk bagi climber Tabriz, Ghader Mizbani yang merebut gelar King of Mountain (KOM) dan berhak atas jaket merah.
Mehdi Sohrabi sebagai jago sprint menggenapkan dominasi Tabriz dengan merebut jaket hijau. Hasil ini menempatkan Tabriz sebagai tim dengan catatan waktu terbaik dengan waktu total 23 jam, 15 menit, dan 8 detik.
Tabriz sudah tampil agresif sejak Mizbani dan Hossein Jahanbanian bersama tujuh pebalap lain lepas dari grup besar di kilometer 23,2 sebelum tanjakan Pacet. Tanjakan yang tajam membuat Taiji Nishitani (Aisan Racing Team Japan) dan Ahmed Akdoseri (Bahrain Cycling Federation) tertinggal dan tidak mampu mengejar grup terdepan.
Tanjakan kedua yang berliku-liku dengan belokan tajam membuat pebalap kian putus asa hingga tinggal empat pebalap termasuk dua pebalap Tabriz, Mizbani dan Sohrabi, yang memimpin di depan. Pada turunan terjal di Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Mizbani, Mizurov, dan Hossein Askari , melaju terus hingga meninggalkan grup pengejar dengan selisih waktu 3 menit, 5 detik.
Mizbani dan Mizurov kian giat mengayuh pedal hingga keduanya terlibat adu sprint 10 kilometer sebelum finis. Namun, Mizbani yang menjadi pebalap terbaik di Tour de Singkarak kalah cepat dan finis setelah Mizurov. "Ini strategi tim, saya bertugas berjuang di tanjakan. Dua gelar lain bisa untuk siapapun yang punya peluang," ujar Mizbani.
Indonesia terpental
Bila Tabriz berjaya, pebalap-pebalap Indonesia justru berguguran dan gagal menembus peringkat sepuluh besar klasifikasi umum. Mat Nur (Kencana Bike Malang) hanya berhasil menambah poin sprint pada intermediate sprint di jalan raya Trowulan. Pebalap Indonesia yang bergabung dengan tim campuran Polygon B Nugroho Kisnanto menyusul Mat Nur di posisi tiga.
"Saya telat mengambil sprint sehingga finisnya jauh. Bahkan tertinggal hampir tujuh menit dari grup terdepan," ujar Nugroho yang merupakan pebalap DI Yogyakarta.
Climber Polygon Sweet Nice Hari Fitrianto yang dijagokan di tanjakan juga tertinggal jauh. Hari mengaku kehabisan tenaga di etape pertama yang berjarak 203,8 kilometer. "Saya terlalu lelah di etape pertama, sehingga di etape dua tenaga sudah habis," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.