JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Sektor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Rycko Amelza Dahniel dicopot dari jabatannya. Pencopotan tersebut diduga terkait kesalahan memberi informasi kepada 10 anggota Densus 88 Mabes Polri.
Rycko memberikan informasi yang salah sehingga tim Densus 88 salah menangkap orang yang diduga terlibat kasus peledakan bom Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton. Salah seorang yang ditangkap adalah Marinir Prajurit Kepala Budi.
Namun, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Chryshnanda Dwilaksana membantah hal tersebut. Dia mengatakan, pergantian Kapolres Metro Jakut itu merupakan hal yang biasa.
"Itu adalah hal yang wajar," ujar Chryshnanda ketika dihubungi wartawan, Jakarta, Jumat (7/8). "Tidak ada kaitannya (dengan salah informasi)," lanjut dia.
Kasus ini berawal saat 10 anggota Densus 88 Mabes Polri datang ke kontrakan Suryana alias Yayan di RT 14 RW 03, Kampung Mangga, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. Praka Budi tinggal di sebelah kontrakan Yayan.
Saat Yayan ditangkap, terjadi tarik-menarik antara petugas dan ibu Yayan serta istri Suryadi. Keributan itu diketahui Praka Budi. Saat Praka Budi menanyakan surat penangkapan, anggota Densus 88 justru memukulinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.