JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Lius Pongoh mengakui adanya penurunan prestasi olahraga bulu tangkis nasional. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah minimnya ajang pembibitan pemain junior.
Lius mengatakan, selama ini prestasi Indonesia banyak bergantung kepada pemain-pemain lama. Namun, regenerasinya kurang diperhatikan. Ia berharap, pemerintah lebih mengapresiasi prestasi pemain junior untuk menjaga regenerasi dan prestasi bulu tangkis Indonesia.
"Pemerintah jarang memberikan penghargaan kepada klub. Padahal, di situlah awal munculnya pemain bulu tangkis nasional. Pemerintah sudah cukup puas bila ada pemain yang masuk pelatnas," ujarnya di sela-sela konferensi pers Djarum Sirkuit Nasional di Jakarta, Kamis (23/7).
Meski begitu, Lius yakin, masa depan bulu tangkis Indonesia akan kembali cerah. Optimisme itu berangkat dari tingginya antusiasme masyarakat terhadap bulu tangkis, seperti terlihat pada gelaran Djarum Sirkuit Nasional.
Dibanding 17 penyelenggaraan Sirkuit Nasional sebelumnya, peserta kali ini jauh lebih banyak. Tercatat sekitar 1.000 peserta mengikuti ajang ini di tiap kota, yang sejauh ini sudah dilakukan di empat kota, yaitu Tarakan, DKI Jakarta, Bandung, dan Tegal.
Hal itu, menurut Lius, menunjukkan masih tingginya minat masyarakat terhadap olahraga tepok bulu ini. Selain itu, ajang ini juga diharapkan memungkinkan munculnya atlet-atlet bulu tangkis muda.
Dikatakan, Indonesia memiliki banyak anak muda berbakat. Namun, mereka kesulitan menunjukkan dan mengembangkan potensi karena minimnya ajang kompetisi atau turnamen. Padahal, melalui turnamen, pemain bisa meningkatkan teknik, pengalaman, dan mental.
Menyadari hal itu, PB PBSI dan PT Djarum bekerja sama menyelenggarakan Sirkuit Nasional. Untuk meningkatkan level kompetisi, mereka mengundang sejumlah atlet bulu tangkis nasional untuk mengikuti Sirkuit Nasional ini. Diharapkan, atlet top itu bisa membagikan ilmu dan pengalamannya kepada pemain muda.
Atlet bulu tangkis Vita Marissa, yang mengikuti Sirkuit Nasional, mengaku bangga bisa berpartisipasi dalam pembinaan pemain muda. Ia mengaku ingin menjadikan ajang ini sebagai sarana berbagi ilmu, teknik, pengalaman, dan mental.
"Semoga kehadiranku bisa menyemangati pemain junior," ujarnya.
Sirkuit Nasional dijadwalkan digelar di delapan kota. Agenda tersebut masih menyisakan empat kota, yaitu Surabaya, Denpasar, Medan, dan Makassar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.