Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maria Febe Inginkan Kejuaraan Beregu

Kompas.com - 19/06/2009, 13:55 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Tunggal puteri Maria Febe berharap suatu saat dapat bergabung di pelatnas Cipayung. "Saya ingin bermain di  kejuaraan beregu seperti Sudirman atau pun Uber Cup."

Hingga hari kedua  turnamen Indonesia Terbuka Super Series 2009 yang berlangsung di istora Gelora Bung Karno, Maria Febe merupakan satu-satunya tunggal puteri lokal yang masih bertahan. Dua pemain utama pelatnas, Maria Kristin Yulianti dan Adrianti Firdasari sudah terlebih dulu masuk kotak.

Di hari kedua, Kamis (18/6) ini, Febe  berhasil mengalahkan pemain India, Aditi Mutatkar dalam dua game saja 21-8 21-5. Di game pertama, Maria Febe yang merupakan pemain Djarum secara mengejutkan menyingkirkan unggulan kelima dari Perancis, Pi Hongyan 24-22 6-21 21-15.

Toh tidak banyak yang memperhatikan pemain asal Boyolali, Jawa Tengah ini.  Sejak hilangnya era Susy Susanti, bulutangkis puteri memang tidak mendapat perhatian lagi.  Orang pernah berharap banyak pada Pia Zebadiah atau pun Adrianti Firdasari, namun ketika mereka menyurut dan kemudian menghilang seperti Pia, tidak banyak yang bersimpati atau kehilangan.

Keberhasilan Maria Kristin Yulianti meraih medali perunggu di olimpiade  Beijing, Agustus lalu pun oleh sebagian pengamat dianggap sebagai suatu kejutan yang menyenangkan. Namun tidak banyak yang yakin Kristin akan mampu masuk deretan elite dan bersaing dengan para pemain China.

Penampilan Febe di lapangan bulu tangkis  istora Gelora Bung Karno selama turnamen Indonesia Terbuka Super Series ini pun tidak menarik perhatian penonton. Mereka sibuk  mengelu-elukan para pemain pelatnas yang lebih dikenal seperti Maria Kristin, Adrianti Firdasari atau pun ganda puteri Greysia Polii/Nitya Krishinda.

Ketika Febe membulan-bulani dan kemudian menyingkirkan pemain India, Aditi Mutatkar di babak kedua, Kamis (18/6), perhatian penonton tengah tersedot pertandingan antara ganda puteri Greysia Polii/ Nitya Krishinda Maheswari di lapangan lain. Gryesia/Nitya akhirnya kalah dari ganda puteri China Cheng Shu/Zhao Yunlie.

Mungkin tidak banyak yang tahu pula, bahwa Maria Febe  menjadi satu-satunya tungal puteri Indoensia yang bertahan. ia akan menghadapi unggulan 3 asal China, wang Lin. "Saya belum pernah bertemu dia. Lihat besok saja, yang penting  saya main gaya saya saja," katanya usai mengalahkan Aditi, Kamis.

Pemain kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, 30 September 1989 ini mengaku bermain tanpa beban. Ia sudah menuntaskan keinginnya membalas kekalahan dari dua lawannya di babak awal yaitu unggulan 5, Pi Hongyan di babak pertama dan Aditi Mutatkar di babak kedua. "Moga-moga aja bisa lolos semifinal," katanya.

Meski kelihatan bermain tanpa motivasi, Febe mengaku masih menyimpan keinginnya untuk dipanggil ke pelatnas Cipayung. "Usia saya sudah semakin tua. Sementara sebagai pemain saya punya keinginan memperkuat negara di kejuaraan beregu seperti Piala Sudirman atau pun Piala Uber," kata pemain yang sudah memperkuat PB Djarum selama 8 tahun.

Ia mengaku sempat dua kali dipanggil untuk tes masuk pelatnas Cipayung. "Yang pertama saya masih dianggap belum saatnya, sementara yang kedua saya kebetulan jatuh sakit," ungkapnya. Ia sendiri mengaku bisa mengimbangi permainan para pemain pelatnas.

Namun seperti gaya permainannya yang mengalir seperti air, Febe tidak ingin terlalu berharap keinginannya itu dapat segera terwujud.  Ia juga tidak ingin menjadikan hasil di Indonesia Terbuka Super Series ini menjadi pertimbangan para pengurus PBSI. "Jangankan saya. Koh Andre (Andre Kurniawan Tedjono-pemain PB Djarum) saja tidak kunjung dipanggil. Yang penting, saya  meraih prestasi terbaik saja-lah saat ini."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekat Satoru Mochizuki Untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekat Satoru Mochizuki Untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Liga Italia
Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com