JAKARTA, KOMPAS.com - Ganda putra nomor satu Indonesia dan dunia, Hendra Setiawan, berjanji untuk memenuhi target menjadi juara turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2009. Dia mengaku, kegagalan di Singapura Terbuka pekan lalu tak akan memberikan efek ketika tampil di turnamen berhadiah 250.000 dolar AS ini, 16-21 Juni, di Istora Senayan Jakarta.
Meskipun demikian, Hendra mengakui bahwa perjalanan dirinya dan Markis Kido pasti sangat sulit. Pasalnya, pada perhelatan kali ini lawan-lawan tangguh juga ikut, baik dari China, Korea Selatan dan Malaysia.
"Harus diakui, kali ini lawan-lawan sangat berat dan permainan para pemain yang berada di bawah pun sudah merata. Jadi, kami pasti tetap sulit meskipun harus tetap yakin bisa meraih hasil terbaik," ungkap Hendra yang ditemui saat latihan di Istora, Senin (15/6).
Memang, Hendra dan Kido diharapkan menjadi juara setelah gagal di final Singapura Terbuka. Apalagi, PB PBSI memasang target pasangan tersebut menjadi penyumbang gelar, di samping dari nomor ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir.
"Tak usah berbicara dulu tentang gelar juara. Yang, penting kami akan berusaha maju selangkah demi selangkah untuk mengalahkan lawan sehingga bisa mencapai final dan menjadi juara," tambah peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu.
Dalam latihan tersebut, Hendra berganti pasangan. Sementara itu, Kido tidak tampak di lapangan karena dia harus istirahat untuk memulihkan kondisi setelah berjuang keras selama turnamen di Singapura.
"Markis ngak datang karena dia mungkin istirahat. Tetapi dia tidak cedera seperti yang diduga. Kami akan tetap berpasangan pada hari Rabu nanti," jelas Hendra yang menambahkan, untuk menghilangkan kejenuhan bersama pasangan masing-masing, biasanya saat latihan mereka saling menukar pasangan.
Markis/Hendra baru satu kali menjadi juara Indonesia Open Super Series. Prestasi tertinggi itu mereka raih pada tahun 2005. Tahun lalu, ganda nomor satu dunia tersebut hanya bertahan sampai di babak delapan besar.
"Kegagalan di Singapura akan menambah motivasi kami untuk bermain baik di sini sehingga bisa menjadi juara."
Tentang hasil di Singapura, Hendra mengakui bahwa mereka sulit keluar dari tekanan pasangan Inggris Nathan Robertson/Anthony Clark. Karena itu, kegagalan tersebut menjadi pelajaran untuk tampil di Indonesia Terbuka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.