JAKARTA, KOMPAS.com - Prestasi bulu tangkis Indonesia menurun drastis dibandingkan dengan negara-negara yang menjadi rivalnya seperti China, Korea dan Malaysia. Menurut Rosiana Tandean, semangat juang yang menjadi kendala utama.
Rosi--panggilan akrab Rosiana--yang merupakan pemain ganda putri bulu tangkis Indonesia era 80-an itu, mengatakannya di Jakarta, Kamis (4/6).
"Secara kualitas teknik, pemain kita sebetulnya tidak kalah kelas dari pemain China, Korsel dan Malaysia. Cuma adik-adik kita sekarang ini kelihatannya kurang memiliki semangat juang," kata Rosi.
Dia mengatakan, kemampuan teknik yang lengkap tanpa didukung dengan motivasi tinggi untuk menjadi yang terbaik akan mengakibatkan pemain nasional yang selama ini menghuni Pelatnas Cipayung akan sulit mengembalikan supremasi bulu tangkis dunia ke Tanah Air.
Guna menggali potensi bibit atlet bulu tangkis berbakat di Indonesia, Rosi sangat mendukung berbagai kejuaraan yang mengikutsertakan atlet usia dini sebagaimana yang saat ini berlangsung di GOR Asia Afrika, Senayan Jakarta, yakni Kejurnas Bulu Tangkis Usia Dini Tetra Pak Open Milk 2009.
Dalam Kejurnas yang berlangsung 31 Mei-6 Juni itu, tampil 1.260 atlet usia dini (di bawah 11 tahun dan di bawah 14 tahun) yang berasal dari 119 klub di 18 provinsi.
Rosi yang dipercaya menjadi ketua panitia kejuaraan ini mengatakan antusiasme peserta sangat tinggi, namun lantaran terbatasnya waktu dan tempat penyelenggaraan maka panitia terpaksa menolak sebagian peserta.
"Kami terpaksa menolak peserta yang lain karena keterbatasan waktu," ujar Rosi yang saat masih aktif bermain berpasangan dengan Imelda Wiguna dan Verawati Fajrin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.