Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensani Sebastian Vettel dan Derita Hamilton di GP F1 China

Kompas.com - 19/04/2009, 15:45 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com — Sebastian Vettel membuktikan dirinya sebagai pebalap spesialis kondisi hujan. Tampil di seri III di sirkuit Shanghai China, pebalap tim Red Bull Racing ini berhasil menguasai balapan sepanjang 56 lap yang disertai curah hujan cukup deras dan dipenuhi drama melintir dan tabrakan.

Ini pembuktian kedua dari pebalap asal Jerman kalau ia berhasil memenangi balapan hujan. Pembuktian pertama yang diukirnya tahun lalu berlangsung di sirkuit Monza, Italia, juga dengan kondisi hujan.

Kemenangan kedua dari pebalap asal Jerman ini juga tak bisa dibilang sebagai keberuntungan. Sebab, dia sempat keluar trek di tikungan akhir sehingga membuat posisinya mundur, dari pertama ke ketiga di belakang rekan setimnya, Mark Webber.

Namun, dalam beberapa lap, dia berhasil mengambil alih posisi terdepan. Pada lap 41, ia melakukan manuver berani di tikungan hairpin dengan menyalip Jenson Button.

Adapun rekan setim Vettel, Mark Webber, tampil dengan sempurna dan berhasil menempati urutan kedua. Posisi itu diraihnya akibat kesalahan dari Jenson Button yang terlalu kencang masuk tikungan terakhir sehingga membuat mobil Brawn yang dikemudikannya keluar tikungan.

Dengan hasil ini, Red Bull Racing mencatat prestasi spektakuler pertamanya dengan menempatkan dua pebalapnya di urutan teratas, sama seperti tim Brawn ketika memenangi balapan seri pembuka di Australia.

Sementara itu, tempat ketiga direbut pebalap Jenson Button diikuti rekannya, Rubens Barrichello. Kalau saja Button tidak keluar tikungan terakhir, paling tidak ia menempati posisi kedua.

Nasib kurang beruntung menghinggapi Lewis Hamilton. Pebalap McLaren itu berulang kali melintir. Bayangkan, dari posisi kesembilan ia berhasil menyodok ke urutan kelima. Namun, di lap ke-12, ia melintir. Hal itu membuatnya terpental di belakang rekannya, Heikki Kovaslainen.

Ia berjuang lagi dan masuk kelompok enam besar dan kembali keluar tikungan terakhir sehingga disalip Kova di lap 46. Menjelang 6 lap terakhir, juara dunia 2008 ini kembali melintir.

Adapun tim Ferrari menuai hasil yang mengecewakan. Felipe Massa berhenti di lap ke-21. Padahal, ia sudah menduduki urutan ketiga. Sementara itu, rekannya, Kimmi Raikkonen, tidak menuai angka meski berhasil menyeret mobil masuk finis. Pebalap Finlandia ini sudah mengeluhkan mobilnya, terutama soal mesin.

Drama tabrakan
Balapan seri III ini diwarnai curah hujan cukup deras sehingga lomba dilepas dengan mengikuti safety car selama 7 lap. Kondisi ini membuat strategi sejumlah tim jadi berantakan, terutama yang membawa bahan bakar sedikit.

Seperti pebalap tim India-Force, Adrian Suttil masuk pit pada lap ke-4, kemudian diikuti Nico Rosberg dari tim Williams-Toyota, menyusul Fernando Alonso pada lap-6. Pebalap tim Renault itu mengusulkan agar dilakukan restart. Namun, lomba dilepas pada lap ke-48.

Dalam kondisi trek yang basah dan licin, pebalap tak boleh melakukan kesalahan sedikit pun dan juga melakukan manuver yang nekat karena pebalap di depan tak bisa melihat dengan jelas ke belakang.

Seperti dialami Lewis Hamilton. Pebalap andalan tim McLaren itu, di tikungan, terlalu melebar sehingga melintir dan berada di belakang rekan setimnya, Heikki Kovalainen.

Begitu juga dengan Rubens Barrichello yang terlalu melebar di tikungan terakhir di lap 12. Akibatnya, rekannya, Jenson Button, mengambil alih posisi ketiga.

Nasib tragis dialami Robert Kubica. Ketika pebalap BMW-Sauber itu sedang melesat dengan kecepatan tinggi, tak sadar, di depan ada Jarno Trulli. Akibatnya, mobil yang ia kendarai menaiki Toyota yang dikendarai Trulli sehingga hancur.

Satu hal yang patut disyukuri para pebalap dengan sirkuit Shanghai ini adalah tikungan terakhir yang lebar. Karena ada dua jalur, tikungan itu telah menyelamatkan banyak pebalap. Tercatat, Felipe Massa, Nakajima, Mark Webber, A Sutil, Barrichello, dan Jenson Button sempat keluar tikungan.

Hasil lomba
1 Sebastian Vettel Red Bull/Renault 56 1h 57:43.485
2 Mark Webber Red Bull/Renault 56 23:02:16
3 Jenson Button Brawn/Mercedes 56 23:02:16
4 Rubens Barrichello Brawn/Mercedes 56 23:02:16
5 Heikki Kovalainen McLaren/Mercedes 56 23:02:16
6 Lewis Hamilton McLaren/Mercedes 56 23:02:16
7 Timo Glock Toyota 56 23:02:16
8 Sébastien Buemi Toro Rosso/Ferrari 56 23:02:16
9 Fernando Alonso Renault 56 23:02:16
10 Kimi Räikkönen Ferrari 56 23:02:16
11 Sébastien Bourdais Toro Rosso/Ferrari 56 23:02:16
12 Nick Heidfeld BMW Sauber/BMW 56 23:02:16
13 Robert Kubica BMW Sauber/BMW 56 23:02:16
14 Giancarlo Fisichella Force India/Mercedes 55 1 Lap
15 Nico Rosberg Williams/Toyota 55 1 Lap
16 Nelsinho Piquet Renault 54 2 Laps
17 Adrian Sutil Force India/Mercedes 50 Spun off
- Kazuki Nakajima Williams/Toyota 43 Retirement
- Felipe Massa Ferrari 20 Retirement
- Jarno Trulli Toyota 18 Collision


Poin Pebalap
1 Jenson Button 21
2 Rubens Barrichello 15
3 Sebastian Vettel 10
4 Timo Glock 10
5 Mark Webber 9.5
6 Jarno Trulli 8.5
7 Nick Heidfeld 4
8 Fernando Alonso 4
9 Heikki Kovalainen 4
10 Lewis Hamilton 4
11 Nico Rosberg 3.5
12 Sébastien Buemi 3
13 Sébastien Bourdais 1
14 Adrian Sutil 0
15 Felipe Massa 0
16 Kimi Räikkönen 0
17 Giancarlo Fisichella 0
18 Kazuki Nakajima 0
19 Robert Kubica 0
20 Nelsinho Piquet 0

Poin tim Konstruktor
1 Brawn/Mercedes 36
2 Red Bull/Renault 19.5
3 Toyota 18.5
4 McLaren/Mercedes 8
5 BMW Sauber/BMW 4
6 Renault 4
7 Toro Rosso/Ferrari 4
8 Williams/Toyota 3.5
9 Ferrari 0
10 Force India/Mercedes 0

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com