SEMARANG, KOMPAS.com - Kekuatan bulu tangkis Indonesia saat ini tak lagi disegani negara-negara lain. Meskipun demikian, bukan berarti tim bulu tangkis Indonesia tak bisa berprestasi lagi.
Menurut kakak beradik mantan pemain nasional, Hastomo Arbi dan Heryanto Arbi, Piala Sudirman yang berlangsung di Guangzhou, China, pada bulan Mein nanti bisa menjadi ajang pembuktian. Menurut mereka, meskipun peluang Indonesia untuk memboyong piala beregu campuran itu berat, namun kesempatan menjadi juara tetap terbuka.
Hastomo yang merupakan pahlawan Piala Thomas 1984, menyebutkan, tuan rumah China, Korea , dan Denmark, memiliki kekuatan yang merata. Dengan demikian, strategi jitu menjadi kunci bagi Indonesia untuk menaklukkannya.
China, kata dia, memiliki kekuatan merata untuk semua nomor, baik tunggal putra-putri, ganda putra-putri, dan ganda campuran. Buktinya, "negeri tirai bambu" itu mendominasi berbagai event bulu tangkis internasional.
Korea juga memiliki kekuatan untuk nomor ganda putra-putri, dan campuran, sedangkan Denmark memiliki kekuatan menonjol di tunggal putral, tunggal putri, dan ganda putra, serta campuran. Malaysia, memiliki kekuatan menonjol di tunggal putra dan ganda putra.
Ia menambahkan, hasil kurang bagus yang dicapai pebulu tangkis Indonesia pada turnamen internasional seperti All England, Swiss Super Series, dan Jerman Super Series belum bisa menjadi tolok ukur. Pasalnya, pertandingan di nomor perorangan berbeda dengan beregu.
Sementara itu, Heryanto yang dua kali juara All England mengatakan, selama ini Indonesia mengandalkan pada tiga nomor yaitu tunggal putra, ganda putra, dan campuran. Untuk sektor putri, Indonesia masih kalah bersaing.
"Siapapun yang kita hadapai, harus bisa mengamankan tiga nomor tersebut, syukur-syukur di tunggal dan ganda putri bisa mencuri angka," katanya.
Kedua mantan pebulu tangkis PB Djarum Kudus itu juga sepakat, Taufik Hidayat dipanggil untuk memperkuat tunggal putra tim Piala Sudirman. Karena, kematangan mental dan pengalaman peraih medali emas Athena itu sangat diperlukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.