Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Baru MotoGP Musim 2009 dan 2010, "Bencana" Bagi Rookie

Kompas.com - 29/03/2009, 06:05 WIB

JEREZ, KOMPAS.com - Krisis finansial yang melanda dunia memaksa berbagai pihak untuk mengencangkan ikat pinggang agar tetap eksis. Hal serupa juga terus dilakukan pada MotoGP agar balapan motor paling bergengsi tersebut bisa bertahan.

Setelah pertengahan Februari lalu dibuat aturan baru (6 peraturan) untuk memangkas biaya menyusul pengunduran diri tim Kawasaki, Grand Prix Commision kembali akan mengeluarkan aturan baru. Pembicaraan lanjutan tersebut dilakukan di Jerez, Spanyol, bersamaan dengan uji coba terakhir pra-musim 2009, Sabtu (28/3).

Dalam kesempatan itu, pihak Dorna (perusahaan pemegang hak komersial untuk MotoGP) dan FIM (Federasi motor internasional) bertemu. CEO Dorna Carmelo Ezpetela dan Presiden FIM Vito Ippolito mengadakan pembicaraan lanjutan untuk menyelamatkan MotoGP dari krisis global--khususnya untuk musim 2009 dan 2010.

Enam peraturan yang telah dibuat untuk menekan biaya di antaranya adalah: meniadakan uji coba hari Jumat pagi serta memangkasnya menjadi tiga uji coba berdurasi 45 menit--sebelumnya satu jam--, hanya menggunakan 5 mesin dalam 8 balapan terakhir, larangan menggunakan suspensi elektronik dan hanya ada dua uji coba selama musim balapan berlangsung.

Nah, untuk musim 2010 ada beberapa peraturan tambahan--plus update aturan musim 2009. Usai uji coba hari Sabtu, Ippolito memberikan pengumuman tersebut.

"Perubahan pertama menyangkut mesin. Sekarang, seorang pebalap bisa menggunakan lima mesin untuk tujuh balapan terakhir (setelah GP Hongaria batal), dari Brno ke Valencia. Tapi untuk tahun berikutnya, 2010, seorang pebalap bisa menggunakan enam mesin tapi untuk sepanjang musim," ungkapnya.

"Tim-tim dan pabrikan juga setuju untuk memangkas uji coba. Tahun ini dan tahun depan, kami hanya akan melakukan delapan hari tes.

"Untuk musim depan, 2010, kami juga mempunyai beberapa perubahan penting. Pertama, hanya satu mesin untuk satu pebalap (berarti tidak ada motor cadangan) selama event MotoGP. Ini berbeda dari sekarang, di mana ada dua mesin untuk satu pebalap.

"Untuk tahun depan, kami juga mengubah beberapa aturan bagi pebalap debutan MotoGP. Para pendatang baru di kelas primer ini, baik dari kelas 250cc atau Moto2 atau dari lainnya, hanya boleh bergabung dengan tim satelit atau privat. Artinya, para debutan tak diperkenankan berpartisipasi menggunakan sebuah tim pabrikan.

Jika ada yang melanggar, maka hukuman telah menanti. Bagi yang tak memedulikan aturan tentang mesin MotoGP, maka mereka (pebalap dan pabrikan) akan mendapat potongan poin sebanyak 10 angka.

Dengan adanya aturan baru ini, maka tentu saja menjadi sebuah "bencana" alias berita buruk bagi para bintang muda seperti Ben Spies (WSBK), Marco Simoncelli (250GP) dan Alvaro Bautista (250GP). Pasalnya, musim depan mereka berencana untuk naik ke kelas MotoGP.

Sebaliknya, para rookie yang beruntung karena sudah bebas dari aturan ini adalah Jorge Lorenzo (Yamaha), Randy de Puniet (Kawasaki), Dani Pedrosa (Honda), Nicky Hayden (Honda) dan Marco Melandri (Yamaha). Dalam debutnya di MotoGP, mereka langsung bergabung dengan tim pabrikan. (CRS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Timnas Indonesia
Sorotan Media Korea Selatan ke 'Magis Shin Tae-yong' Bersama Timnas Indonesia

Sorotan Media Korea Selatan ke "Magis Shin Tae-yong" Bersama Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Internasional
Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Olahraga
Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Liga Inggris
Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Bundesliga
Persaingan Kiper Persebaya: Andhika Tahan Penalti, Ujian untuk Ernando Ari

Persaingan Kiper Persebaya: Andhika Tahan Penalti, Ujian untuk Ernando Ari

Liga Indonesia
Barito Putera Vs PSIS: Nikmati Pertandingan Usai Sikat Juara Bertahan

Barito Putera Vs PSIS: Nikmati Pertandingan Usai Sikat Juara Bertahan

Liga Indonesia
Legenda Bayern Yakin Leverkusen Akan Juara Bundesliga 2023-2024

Legenda Bayern Yakin Leverkusen Akan Juara Bundesliga 2023-2024

Bundesliga
Persib Ditahan Bhayangkara, Cemas Ciro Alves dan Beckham Putra Cedera

Persib Ditahan Bhayangkara, Cemas Ciro Alves dan Beckham Putra Cedera

Liga Indonesia
Man City Vs Arsenal: Citizens Kena 'Virus FIFA', 5 Kabar Baik untuk Guardiola

Man City Vs Arsenal: Citizens Kena "Virus FIFA", 5 Kabar Baik untuk Guardiola

Liga Inggris
Nova Arianto Panggil 36 Nama untuk Seleksi Tahap Kedua Timnas U16 Indonesia

Nova Arianto Panggil 36 Nama untuk Seleksi Tahap Kedua Timnas U16 Indonesia

Timnas Indonesia
Saat Debutan Muda Persib 'Jail' dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Saat Debutan Muda Persib "Jail" dan Diperingatkan Radja Nainggolan...

Liga Indonesia
Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Menpora Setuju PSSI Tentukan Nasib Shin Tae-yong Usai Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com