JAKARTA, JUMAT — Sehari setelah menyatakan mundur dari pelatnas bulu tangkis, Taufik Hidayat mengaku tetap akan ikut dalam turnamen Super Series dunia.
"Saya telah mendaftarkan diri ikut Super Series di Swiss dan All England pada bulan depan," kata Taufik di Jakarta, Jumat (30/1). Setelah absen di dua seri pembuka di Malaysia dan Korea, Taufik masih mengincar 10 seri yang tersisa. "Saya berharap ikut 10 seri, atau paling tidak delapan," katanya.
Taufik absen di dua seri awal di Malaysia dan Korea. Namun, ia masih menempati peringkat tujuh BWF sehingga masih memiliki hak untuk ikut dalam turnamen BWF, termasuk kejuaraan dunia.
Namun, yang pasti Taufik tetap berniat mencetak prestasi setinggi mungkin dalam turnamen Super Series yang diikutinya. "Apalagi bagi saya, All England itu semacam utang. Saya belum pernah juara di sini," katanya.
Taufik Hidayat menyerahkan surat pengunduran dirinya dari pelatnas Cipayung pada Kamis (29/1). Surat pengunduran dirinya diterima Kabid Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Lius Pongoh.
Meski sudah diduga, pengunduran diri Taufik menimbulkan banyak spekulasi. Apalagi selama 12 tahun bernaung di bawah PBSI, Taufik beberapa kali terlibat konflik dengan institusi tersebut. "Ini merupakan hasil dari suatu proses yang panjang dan berat. Saya sudah 12 tahun bersama PBSI jadi sudah merasa seperti keluarga. Namun keputusan ini saya ambil untuk kebaikan negara, diri saya, dan keluarga," katanya.
Taufik mengaku, ia sudah berpikir untuk mundur dari pelatnas Cipayung seusai mempersembahkan medali emas di Olimpiade Athena 2004 lalu. "Orang tua saya berkeberatan karena mereka menganggap saya masih muda dan masih banyak pihak yang menginginkan saya terus bermain," kata suami Ami Gumelar ini.
Ia juga menampik tudingan keputusan mundur sebagai bentuk rasa kecewa karena pelatihnya, Mulyo Handoyo, tidak dipanggil sebagai tim pelatih di pelatnas. "Alasan Pak Mulyo itu kalau pun ada, adalah alasan kesekian dan bukan yang utama," katanya.
Namun, Taufik mengaku ia memang sangat cocok dan menghormati pelatihnya tersebut. Karena itu, setelah tidak lagi masuk dalam pelatnas Cipayung, Taufik tetap akan dilatih oleh Mulyo Handoyo.
"Saya melihat masa lalu saja. Pada awal 2004 lalu, Pak Mulyo mau kembali dari Singapura hanya karena ingin melatih saya. Tahun itu pula saya meraih medali emas Olimpiade Athena. Bagi saya dia lebih dari pelatih. Dia adalah pelatih, kakak sekaligus teman saya berbagi masalah," kata Taufik lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.