Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Paksa Ferrari Potong Gaji Massa

Kompas.com - 15/01/2009, 21:29 WIB

MADONNA DI CAMPIGLIO, KAMIS — Krisis global memaksa semua kubu di arena Formula 1 harus mengencangkan ikat pinggang, tak terkecuali Ferrari. Agar tak terlalu merasakan dampak dari bencana ekonomi tersebut, tim "Kuda Jingkrak" ini berencana memotong gaji pebalapnya, termasuk Felipe Massa.

Alhasil, Massa pun uring-uringan. Pebalap asal Brasil yang musim lalu menjadi runner-up menilai keputusan untuk memotong gaji bukanlah keputusan yang bijaksana karena masih ada cara lain untuk mendapatkan solusi.

"Jujur, saya tak bahagia jika mereka memotong gajiku. Kami hanya perlu bekerja keras karena di F1 ada banyak orang dan mekanik. Pertama, kami harus melihat di wilayah biaya bisa dipotong, bukan dengan 'menendang' keluar. Ini adalah prioritas," ungkap Massa.

Memang, krisis ekonomi memberikan dampak yang sangat besar terhadap F1. Tim Honda yang kesulitan dana terpaksa mundur dan mereka dipastikan tak bisa tampil pada seri perdana 28 Maret di GP Australia karena tak mendapatkan pembeli untuk menyelamatkannya.

Selain itu, Federasi Otomobil Internasional (FIA) juga mengeluarkan beberapa kebijakan penting seperti larangan tes selama musim kompetisi, dan menyeragamkan mesin bagi tim-tim independen. Mereka (FIA) juga tak keberatan dengan pemotongan gaji pebalap.

Tentang peluang musim 2009 ini, Massa mengakui persaingan akan berlangsung ketat, apalagi dengan adanya beberapa peraturan baru seperti desain baru aerodynamic, ban slick (tanpa bunga) dan kinetic energy recover system (KERS). Oleh karena itu, peluang juara terbuka lebar bagi beberapa tim.

"Semua orang start dari nol. Mungkin Lewis (Hamilton) akan menjadi kompetitor utama, mungkin juga tidak," tutur Massa yang musim lalu hanya berselisih satu poin dengan Hamilton, sang juara dunia.

"Ketika banyak hal yang berubah, maka semua itu juga mungkin berubah. Beberapa tim mungkin masih timbul tenggelam, namun tim-tim besar akan start dengan baik. Jadi sulit untuk mengatakan. Namun McLaren, BMW, dan Renault akan kompetitif," tambahnya.

Meskipun musim lalu menjadi runner-up, tahun ini FIA memberikan Massa kendaraan nomor empat, sedangkan rekannya Kimi Raikkonen nomor tiga. Padahal, Raikkonen yang tahun 2007 jadi juara dunia, tampil buruk sepanjang musim lalu.

Namun, Massa tak peduli dengan penomoran tersebut. Menurutnya, FIA telah membuat kekeliruan meskipun hal tersebut tak akan memberikan perbedaan. Pasalnya, menurut Massa, yang terpenting adalah mereka sama-sama mendapatkan mobil yang bagus. (CRS/LOU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com